Sprint Race MotoGP Dianggap Membahayakan, Bos Dorna Singgung Indonesia

Sprint Race MotoGP Dianggap Membahayakan, Bos Dorna Singgung Indonesia

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 16 Feb 2023 07:31 WIB
MotoGP Mandalika
Sprint race MotoGP dinilai membahayakan, bos Dorna Sports singgung Indonesia. Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

MotoGP 2023 akan kehadiran format baru balap sprint race yang diselenggarakan pada hari Sabtu. Banyak pihak menilai balapan tambahan ini akan membahayakan bagi para rider, sebab mereka akan lebih lelah. Merespons itu, bos Dorna Sports membantah anggapan tersebut sembari menyinggung nama Indonesia.

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menanggapi kritik terhadap format balap sprint race yang akan diselenggarakan di seluruh seri MotoGP 2023. Ia menerima kritikan yang datang dari berbagai pihak, tapi di sisi lain dia juga menyayangkan kritikan itu, sebab sprint race merupakan format balap yang menguntungkan.

"Saya akui bahwa kami menyelenggarakan konferensi pers (sprint race) dengan buruk, tapi saya tidak mengerti mengapa sesuatu yang bisa jadi keuntungan untuk Kejuaraan Dunia MotoGP diterima dengan sangat buruk," kata Ezpeleta dikutip dari Motosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MONTMELO, SPAIN - JUNE 04:  Carmelo Ezpeleta of Spain and  Dorna CEO looks on during the press conference following the accident at the Spanish Moto2 rider Luis Salom at Circuit de Catalunya on June 4, 2016 in Montmelo, Spain.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Carmelo Ezpeleta Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

"Kami pikir tim akan memberi tahu pebalap, tentang apa yang telah kami sepakati dengan mereka, karena semuanya telah disepakati dengan tim pabrikan dan swasta, tetapi ternyata tidak," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya sprint race mendapatkan banyak kritikan dari berbagai elemen. Mulai dari ketidakjelasan bonus di ajang balap sprint race, hingga potensi bahaya yang mengintai pebalap di ajang itu. Maklum, meski bertajuk mini race dan diselenggarakan separuh lap, sprint race tetap merupakan balap kompetitif yang menuntut konsentrasi tinggi para pebalap dan tim. Pebalap juga bisa berisiko terjatuh di ajang ini.

Sementara itu Ezpeleta tidak terima dalih tersebut digunakan untuk menyerang program balap terbarunya. Dikatakan Ezpeleta, crash atau jatuh merupakan risiko yang harus diterima pebalap. Tak hanya di balap kompetitif, risiko jatuh juga bisa dialami saat sesi latihan, maupun pemanasan.

"Risiko (terjatuh) selalu ada dan itu pedang bermata dua, karena itu bisa terjadi, tapi saya harap tidak," kata Ezpeleta.

"Pebalap bisa terjatuh saat sprint dan saat pemanasan. Tahun lalu, Marc jatuh di Indonesia saat pemanasan (MotoGP Mandalika). Risiko jatuh dan cedera di olahraga ini selalu ada," pungkasnya.




(lua/din)

Hide Ads