Sebagian kita mungkin setuju, persaingan Valentino Rossi melawan Marc Marquez merupakan salah satu yang terbaik dan paling menghibur di MotoGP. Bahkan, menurut sejumlah pengamat dan mantan pebalap, rivalitas keduanya membuat penonton lebih bergairah.
Kini, setelah Rossi pensiun dan Marquez dibekap cedera kambuhan, persaingan antarpebalap di MotoGP menjadi kurang ketat. Bukan hanya itu, penonton saat ini tak lagi dimanjakan drama yang menguras emosi.
Menurut bos Yamaha di WSBK, Paul Denning, pensiunnya Rossi dan absennya Marquez membuat animo penonton MotoGP berkurang. Dia secara tak langsung membenarkan, penonton merindukan persaingan kedua juara dunia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pebalap dengan karakter seperti Rossi dan Marquez tidak ada lagi (di MotoGP)," ujar Paul Denning, dikutip detikOto dari Motorsport, Sabtu (24/12/2022).
![]() |
Denning mengatakan, saat ini MotoGP punya banyak pebalap muda potensial seperti Pecco Bagnaia, Fabio Quartararo dan Joan Mir. Namun, secara karakter, mereka semua tak sekuat Rossi dan Marquez. Bahkan, menurutnya, saat salah satu dari mereka menang, rasanya hambar.
"Fabio adalah pembalap yang bagus dan pria yang baik. Dia juga sedang membangun nama baiknya. Tapi, bagi para penggemar, harus ada (perasaan) yang berbeda jika Fabio atau pebalap lain menang. Namun, itu tidak ada. Kecuali mereka yang tidak pernah menyaksikan persaingan Rossi-Marquez," ungkapnya.
Rossi Ogah Balik ke MotoGP
Meski comeback-nya selalu dinantikan penonton, namun Rossi memastikan tak akan kembali ke MotoGP. Dia mengaku kadang merasa rindu membalap di kejuaraan dunia tersebut.
"Saya tidak akan kembali (membalap di MotGP). Itu baik-baik saja. Tapi kadang sesekali muncul perasaan rindu, menurut saya itu normal," respons Rossi saat ditanya kemungkinan balik ke MotoGP, disitat dari Crash.
![]() |
Di usia sekarang, Rossi mengaku tak mampu menjalani musim MotoGP yang panjang. Menurutnya, alih-alih kembali ke kejuaraan tersebut, The Doctor lebih memilih balapan mobil. Sebab, selain lebih 'ringan', sensasi yang didapat menurutnya terbilang hampir sama.
"Saya hanya ingin dan butuh sedikit tambahan waktu untuk santai. Saya lebih baik balapan 10-12 kali selama setahun ketimbang 23 kali (seperti MotoGP)," tegasnya.
"MotoGP saat ini menuntut totalitas selama semusim penuh. Itu benar-benar sudah berubah. Mereka (yang membalap sekarang) adalah atlet yang sesungguhnya," kata Rossi menambahkan.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah