Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti tampaknya masih terganggu dengan opini "Team Order" atas kemenangan Pecco Bagnaia di MotoGP 2022. Dengan tegas dia membantah omong kosong tersebut.
Ducati membatalkan puasa kemenangan setelah 15 tahun. Delapan motor yang turun bukan pilihan sulit untuk memberi arahan team order.
Apalagi pimpinan Ducati sempat menyemprot Enea Bastianini karena terlalu agresif menyerang Pecco Bagnaia. Belum lagi aksi Johann Zarco yang seolah melambatkan motor agar finis keempat pada MotoGP Thailand 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimanapun Pecco Bagnaia berhasil membuat gugup bos Ducati. Pasalnya dia sempat tertinggal 91 poin dari Quartararo. El Diablo digadang-gadang menjadi juara dunia MotoGP 2022 dan Bagnaia dianggap minim peluang karena prestasinya yang melorot.
"Memang dalam beberapa situasi ada kegugupan karena kami tahu bahwa Pecco berusaha melakukan hal yang mustahil untuk bisa mengejar gap dari Yamaha," ungkap Paolo Ciabatti kepada Autosport, dikutip Minggu (4/12/2022).
Keadaannya berbalik mulai balapan MotoGP Belanda. Bagnaia terus memanas, meski sempat crash saat MotoGP Jepang. Pada akhirnya Bagnaia juara dunia MotoGP 2022
Sempat tertinggal 91 poin, Bagnaia keluar sebagai juara MotoGP 2022 dengan selisih 17 poin dari Quartararo. Itu menjadi comeback dengan jarak terjauh sepanjang sejarah MotoGP.
Sekali lagi, Ciabatti menegaskan bahwa kemenangan Bagnaia bukan karena team order. Ia pun membeberkan beberapa fakta kemenangan rider Ducati lain saat Pecco tengah mengejar poin.
"Ini membuktikan betapa bodohnya semua rumor. Jack Miller tetap finis kedua di Thailand. Bastianini tidak akan menang di Aragon. Atau dia tidak akan mencoba melewati Bagnaia di garis finis di Misano. Atau dia (Bastianini) tidak akan mencoba menantangnya di Malaysia," kata Ciabatti.
Di satu sisi muncul rumor paddock Ducati juga bakal panas karena ditempati dua rider muda yang haus kemenangan. Ciabatti pun tidak menampik kondisi paddock bakal berbeda setelah Bastianini dan Bagnaia disatukan.
"Orang mengira kami akan mengalami kesulitan tahun depan. Sebenarnya, menurut saya adalah sebuah kemewahan memiliki juara dunia dan peringkat ketiga dalam sebuah tim," ujarnya dengan percaya diri.
"Saya tidak pernah meminta teman sekelas saya untuk berteman. Dan bagaimanapun saya ragu keharmonisan susunan pebalap kami sebelumnya dapat terulang kembali," kata Ciabatti.
"Namun, di musim mendatang, kami akan memiliki formasi yang bertujuan untuk mencapai puncak secara keseluruhan," jelas dia.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!