Bukan Rossi, Bagnaia Dianggap Lebih Mirip Sosok Ini

Bukan Rossi, Bagnaia Dianggap Lebih Mirip Sosok Ini

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 10 Nov 2022 22:09 WIB
SPIELBERG, AUSTRIA - AUGUST 21:  Francesco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team celebrates the victory on the podium during the MotoGP race during the MotoGP of Austria - Race at Red Bull Ring on August 21, 2022 in Spielberg, Austria. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Francesco Bagnaia disebut mirip Jorge Lorenzo. (Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Sejak tampil memukau di MotoGP 2022, banyak pihak yang menyamakan Francesco 'Pecco' Bagnaia dengan mentornya di akademi, Valentino Rossi. Sebab, selain sama-sama kencang, keduanya juga berasal dari Italia.

Meski demikian, bos tim Ducati, Gigi Dall'Igna agaknya tak setuju dengan pendapat tersebut. Alih-alih disamakan dengan Rossi, Bagnaia menurutnya lebih mirip Jorge Lorenzo.

Gigi mengatakan, kesamaan Bagnaia dan Lorenzo terletak pada karakternya yang sama-sama pantang menyerah. Ketika baru memulai karier di pentas balap, keduanya pernah menggunakan motor yang secara kualitas di bawah rata-rata, namun berhasil memenangkan perlombaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur, mereka (Bagnaia dan Lorenzo) punya kesamaan. Karakter keduanya juga mirip, sama-sama giat berusaha," ujar Gigi Dall'Igna, dikutip dari GPOne, Kamis (10/11/2022).

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - NOVEMBER 03:  Jorge Lorenzo of Spain and Ducati Team  smiles in box during the qualifying practice during the MotoGP Of Malaysia - Qualifying at Sepang Circuit on November 3, 2018 in Kuala Lumpur, Malaysia.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Jorge Lorenzo saat masih membela Ducati. Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

Lebih jauh, Gigi mengurai, Bagnaia pernah tampil mengesankan di Moto3 meski hanya menunggangi motor Mahindra yang tak istimewa. Begitu pun Lorenzo yang mampu menunjukkan aksi memukaunya saat mengendarai Derbi. Menurut Gigi, keduanya bisa melesat kencang di tengah keterbatasan motor.

ADVERTISEMENT

"Itu karakter yang tidak dimiliki semua orang. Sebagian besar pebalap mengalami depresi pada waktu-waktu tertentu, kehilangan arah dan tidak bisa membawa apa-apa ke rumah. Dia (Bagnaia) di sisi lain mencoba dan berhasil, seperti Lorenzo yang sukses bersaing merebut gelar," terangnya.

Francesco Bagnaia dan Gigi Dall'Igna.Francesco Bagnaia dan Gigi Dall'Igna. Foto: GPOne.

Meski demikian, Gigi menyadari, Lorenzo lebih menuntut ketimbang Bagnaia soal sepeda motor. Namun, bagi dia, itu bukan menjadi masalah. Lorenzo bukan pebalap yang hanya sekadar menuntut dan tak melakukan apa-apa di trek. Sebab, saat tunggangannya kurang mampu bersaing, dia tetap berusaha tampil baik.

"Jelas bahwa dia mengeluh dan menginginkan lebih (soal motor), semua pebalap menginginkannya, tapi bukan itu masalahnya. Bahkan, teknisi didorong maju oleh pengendara. Tapi, ketika dia kesulitan di trek dan dia tetap berusaha, itu yang membuatnya berbeda," kata Gigi.




(sfn/din)

Hide Ads