Terlalu Banyak Campur Tangan Teknologi, Lorenzo Sebut Pebalap MotoGP Kurang Karakter

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 01 Nov 2022 09:52 WIB
Mantan pebalap MotoGP Jorge Lorenzo bilanh rider-rider kini kurang berkarakter karena terlalu banyak campur tangan teknologi. (Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Jakarta -

Mantan pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, menilai para pebalap MotoGP era sekarang kurang memiliki karakter. Itu karena motor mereka terlalu banyak dijejali teknologi, sehingga membuat jalannya balapan jadi membosankan, minim aksi salip-salipan.

Teknologi yang dikritisi Lorenzo adalah perangkat aerodinamika, winglet. Juara MotoGP 6 kali itu mengatakan penggunaan perangkat seperti sayap, yang ada di fairing motor MotoGP telah memengaruhi jalannya balapan MotoGP. Lorenzo menegaskan balapan MotoGP sekarang sangat tergantung teknologi.

"Ada banyak pebalap yang bertarung, tetapi tidak ada pebalap yang menang dengan otoritas dan dominasi, faktor yang memberi arti penting bagi kejuaraan. Orang-orang perlu lebih dekat dengan pebalap, mereka masih belum terbiasa," kata Lorenzo dikutip dari Motosan.

s Spanish rider Alex Rins (R) competes against Ducati Lenovo's Italian rider Francesco Bagnaia (L) during the MotoGP Australian Grand Prix at Phillip Island on October 16, 2022. - -- IMAGE RESTRICTED TO EDITORIAL USE - STRICTLY NO COMMERCIAL USE -- (Photo by Glenn Nicholls / AFP) / -- IMAGE RESTRICTED TO EDITORIAL USE - STRICTLY NO COMMERCIAL USE -- (Photo by GLENN NICHOLLS/AFP via Getty Images)" title="MotoGP Australia 2022" class="p_img_zoomin" />Jorge Lorenzo sebut pebalap MotoGP sekarang kekurangan karakter Foto: AFP via Getty Images/GLENN NICHOLLS

"Dan tentu saja aerodinamika terlalu memengaruhinya, mencegah lebih banyak aksi menyalip. Akhirnya, itu kurang berkarakter, pebalap saat ini tidak punya karakter seperti yang kami punya," sambung Lorenzo.

Penggunaan teknologi winglet di MotoGP sebelumnya juga sudah dikritik para insan MotoGP. Mulai rider Repsol Honda, Marc Marquez, prinsipal KTM, dan juga pebalap Mooney VR46, Luca Marini.

Kenapa winglet membuat pebalap kesusahan menyalip pebalap lainnya? Sebab pebalap akan kesulitan menemui titik pengereman yang ideal, lantaran faktor downforce yang dihasilkan penggunaan winglet tersebut.

"Dengan perangkat aerodinamika, pebalap tidak bisa lagi menyalip secara normal. Mereka harus relatif dekat supaya dapat kesempatan menyalip. Tapi kalau mereka terlalu dekat dengan pebalap di depannya, roda depan jadi terlalu panas, jadi harus menjaga jarak. Tapi jika menjauh dengan pebalap di depannya, mereka jadi kesulitan melakukan manuver untuk menyalip (dan kehilangan momentum)," kata Direktur Sport KTM, Pit Beirer, kepada Speedweek.

Sementara dikutip dari Tuttomotoriweb, Marini mengatakan tidak terlalu butuh-butuh amat dengan perangkat winglet. Marini malah lebih suka kalau balapan MotoGP berlangsung tanpa kehadiran perangkat winglet, sebab pebalap akan menjadi lebih tertantang.

"Saya ingin motor MotoGP lebih sulit dikendarai tanpa perangkat ini. Kami tidak butuh mereka, dan pertunjukannya tidak lebih baik berkat mereka," ungkap Marini.

MotoGP 2022 akan menutup tirai kompetisi pada akhir pekan ini, dalam race final antara Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia memperebutkan gelar juara dunia. Saksikan balapannya secara live streaming di detikOto.



Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"

(lua/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork