Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti menegaskan belum pernah meminta team order rider Ducati lainnya untuk memuluskan langkah Francesco "Pecco" Bagnaia.
Pecco Bagnaia sekarang jadi andalan Ducati untuk membatalkan puasa gelar sejak tahun 2007. Cuma butuh tambahan dua poin di seri penutup, Ducati bisa berpesta kemenangan.
Rumor yang berkembang, Pecco Bagnaia kerap mendapat bantuan rider Ducati lainnya saat balapan. Khususnya pada Enea Bastianini yang kerap terlibat duel sengit hingga akhir race.
Lalu Johann Zarco, rider Pramac Ducati itu lebih berhati-hati ketika di belakang Pecco Bagnaia saat MotoGP Thailand 2022. Dia bisa menyalip Marc Marquez untuk merebut posisi empat, namun mengendurkan serangan ketika di depannya Pecco Bagnaia.
Zarco mengakui tidak ada alasan untuk merebut tempat ketiga dari Pecco Bagnaia di MotoGP Thailand. Walhasil, dia memilih untuk finis di tempat keempat.
Paolo Ciabatti menegaskan apa yang dilakukan Johann Zarco juga bukan team order, bahkan hingga saat ini Pecco Bagnaia murni menang karena tampil kompetitif dari rider Ducati lainnya.
"Ayo kita analisis, Bastianini di Misano mencoba untuk menang sampai akhir dan di Aragon dia berhasil, Miller menang di Jepang dan finis di depan Pecco di Thailand. Jika ada team order atau brand, kami akan melakukannya berpikir untuk membuat Jack lambat di Buriram, yang juga hal itu tidak terjadi karena dia (Miller) berjuang untuk menang," ungkap Ciabatti dikutip GPone, Minggu (30/10/2022).
"Bahkan di Sepang Enea menyerang, dia masuk depan dan kemudian Pecco melewatinya lagi."
"Sejujurnya, ada episode Zarco di Thailand, ketika dia tetap di belakang Bagnaia. Saya berbicara dengan Johann dan dia merasa mencoba menyalip di trek yang masih basah di luar lintasan akan terlalu berisiko untuk mendapatkan tempat ketiga paling banyak. Itu bukan brand order, tapi akal sehat sederhana dari seorang pebalap yang bekerja untuk Ducati," tambah Ciabatti.
Lebih lanjut, Paolo Ciabatti tidak memaksa team order untuk seri penutup MotoGP Valencia. Ia hanya menegaskan untuk tidak membuat manuver berbahaya yang bisa menguburkan mimpi Ducati.
"di Valencia kami akan memberikan perintah untuk pembalap Ducati untuk menang. Itu jelas lelucon; kami tidak memberi perintah tapi kami mencoba menghindari situasi seperti yang terjadi di Argentina pada 2016. Jika seorang pebalap bisa menyalip yang lain dengan aman, tidak apa-apa, jika dia harus melakukan manuver pada batas dengan risiko keduanya menabrak, ini bukan yang diharapkan Ducati dari pengendaranya. Saya pikir semua pabrikan lain berpikir dengan cara yang sama," tambah dia.
Simak Video "Video Kemenangan Spesial Marquez: Motor Italia, Tim Italia, di Sirkuit Italia"
(riar/lua)