Francesco 'Pecco' Bagnaia sejauh ini menjadi pebalap Italia yang paling cemerlang di kelas MotoGP. Peluang Bagnaia untuk memboyong titel juara MotoGP musim 2022 juga terbuka lebar dengan keunggulan 14 poin dan bertengger di puncak klasemen.
Jika Bagnaia berhasil menjadi juara MotoGP musim ini, ini artinya untuk pertama kalinya ada pebalap Italia yang menjadi juara selain Valentino Rossi. Sederet performa bagus Bagnaia membuatnya mendapat julukan sebagai Valentino Rossi kedua.
Meski begitu, rider Ducati Lenovo itu enggan mendapat julukan tersebut. Bagi Bagnaia, tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi 'The Doctor' sekalipun sudah pensiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak (disebut sebagai Valentino Rossi baru). Tidak ada yang bisa jadi Valentino Rossi baru. Dia unik dan tidak ada yang kedua," ujar Pecco dikutip Speedweek.
Bagnaia baru berusia 12 tahun ketika Rossi mengukuhkan gelar juara dunia MotoGP ketujuh di kelas premier saat di Sepang pada tahun 2009. Itu merupakan gelar terakhir yang disabet Rossi.
"Saya bangun pagi dan menonton balapan di TV. Itu adalah hari yang baik dan sesuatu yang membuat saya tertarik adalah motto Rossi bahwa 'Si ayam tua yang membuat kaldu enak'. Itu adalah jawaban untuk segala kritik yang menyebutnya sudah terlalu tua. Dan justru Valentino menang lagi, itu sangat bagus," sambungnya lagi.
Bagnaia merupakan salah satu murid dari Rossi di akademinya. Ia belajar banyak dari Rossi dan berlatih bersama di tempat Rossi di Tavullia. Tak cuma itu, Bagnaia juga mempelajari cara Rossi untuk berhadapan dengan media sekaligus keluar dari tekanan untuk bisa menjadi pebalap MotoGP yang sukses. Tidak heran kalau Bagnaia yang sempat tertinggal jauh, perlahan tapi pasti justru mengejar ketinggalannya dan justru membalikkan keadaan.
"Saya sangat ambisius dan selalu ingin melakukan sesuatu secara sempurna. Kami bekerja sebagai tim dan saya tetap fokus untuk kalem dan fokus di situasi tertentu. Itu semua dimulai sejak MotoGP Belanda, sebelum musim panas," bebernya.
"Di Silverstone, setelah liburan berakhir, semuanya berlanjut dan segala sesuatu berubah karena saya bisa berkonsentrasi untuk merebut gelar juara. Sekarang saya berada di posisi teratas klasemen untuk pertama kalinya, situasinya berubah, tapi itu adalah hasil dari pengembangan yang lama," kata pebalap berusia 25 tahun tersebut.
Untuk mengamankan gelar juara MotoGP musim 2022, Bagnaia harus tampil apik di dua balapan tersisa. Ia juga percaya diri, bahwa dirinya tidak akan melakukan kesalahan di Malaysia atau Valencia.
"Saya tahu seberapa besar potensi kami. Untuk meraih titel di sini saya harus menang dan Fabio harus finis di luar podium. Maka dari itu penting untuk berkonsentrasi di balapan tersisa," pungkasnya.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah