Sesal Bos Repsol Honda: Bergantung pada Marquez adalah Kesalahan

Sesal Bos Repsol Honda: Bergantung pada Marquez adalah Kesalahan

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 15 Jul 2022 17:38 WIB
DOHA, QATAR - MARCH 14: Alberto Puig of Spain manager of Dani Pedrosa of Spain and Repsol Honda Team looks on in pit during the second day of MotoGP Tests at Losail Circuit on March 14, 2011 in Doha, Qatar. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Team Manager Repsol Honda. (Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Jakarta -

Tim Repsol Honda sedang mengalami nasib buruk dalam dua musim terakhir MotoGP. Bos Repsol Honda pun kini menyadari satu kesalahan besar yang bikin timnya kesulitan bersaing dengan Yamaha, Aprilia, hingga Ducati.

Repsol Honda merupakan tim MotoGP yang terbiasa dengan gelar juara. Dari 9 musim MotoGP yang sudah digelar (2013-2021), tim ini sukses meraih enam gelar bersama pebalap andalannya, Marc Marquez.

Namun di balik kegemilangan Repsol Honda dan Marc Marquez, tim ini membuat kesalahan besar karena hanya fokus pada satu pebalap, sehingga membuat pebalap tandemnya tak lebih dari sekadar pelengkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak buruknya, ketika Marquez absen panjang karena mengalami cedera, tak ada pebalap lain yang bisa menggantikan posisinya dan bisa menampilkan performa sebaik dirinya. Hal itupun diakui Team Manager Repsol Honda, Alberto Puig.

ADVERTISEMENT
SCARPERIA, ITALY - MAY 28: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team speaks speaks about his injury and upcoming surgery during the qualifying practice of the MotoGP Gran Premio d'Italia Oakley at Mugello Circuit on May 28, 2022 in Scarperia, Italy. (Photo by Steve Wobser/Getty Images)Marc Marquez Foto: Photo by Steve Wobser/Getty Images

"Kombinasi Marquez dan Honda sangat kuat selama bertahun-tahun, kami telah memenangkan kejuaraan enam kali. Sekarang dia cedera selama 2 tahun, dia datang dan pergi, dia tidak bisa mengembangkan motornya. Makanya kami dalam masalah serius," jelas Alberto Puig di Speedweek.

Honda tanpa Marc Marquez tidak mampu mengembangkan motor balap yang kompetitif dan sesuai dengan pebalap lainnya. Walhasil, beberapa rider yang jadi tandem, seperti Jorge Lorenzo, Alex Marquez, hingga Pol Espargaro kesulitan naik podium dan bersaing di papan atas.

"Kami selalu fokus pada satu pebalap saja. Sekarang, mungkin untuk pertama kalinya, kami menghadapi masalah dengan sistem ini. Beberapa pabrikan lain belum tampil sesering Honda," tukasnya.




(lua/din)

Hide Ads