Giacomo Agostini, legenda balap MotoGP menyoroti aksi Marc Marquez. Gaya balapnya dinilai terlalu berisiko, bahkan Agostini menyebut Marc bisa meninggal saat balapan di eranya.
The Baby Alliens baru saja selesai menjalani operasi keempat cedera lengan kanannya akibat crash di Jerez 2020 silam. Marquez masih belum memiliki tanggal pasti untuk kembali mengaspal di MotoGP.
Agostini menganggap kelebihan Marquez bisa memacu adrenalin penonton. Aksi-aksinya selalu dinantikan meski berisiko fatal seperti yang dialaminya saat ini. Dia menambahkan saat Marquez kembali bugar di Sirkuit juga gaya balapnya masih akan sama.
"Dia seperti itu, dia selalu memberikan 100%, saya harap dia kembali seperti sebelumnya. Marc adalah seorang pilot yang membuat penonton terbangun dari kursi. Dan secara pribadi saya menyukainya, dia dan Quartararo adalah dua pembalap yang, bahkan sebelum dimulainya GP, di grid, menemukan cara untuk menyambut saya", sorot Agostini dalam sebuah wawancara dengan Corriere dello Sport dikutip Jumat (15/7/2022).
Agostini, sang juara dunia 15 kali itu, sempat memberi petuah buat Marquez. Sebab aksi ngototnya cenderung berani mengambil risiko, kerap berakhir mengalami crash.
Bahkan saat cedera sekalipun, rider 29 tahun itu masih ikut balapan. Terakhir ketika jatuh di sesi kualifikasi MotoGP Italia 2022 di Sirkuit Mugello, Sabtu (28/5), rider Honda alami highside dan akhirnya mundur dari balapan.
Cedera tulang humerus lengan kanan itu jadi mimpi buruk Marc Marquez di MotoGP 2022. Usai operasi keempat, Baby Alien kini pelan-pelan jalani pemulihan dengan latihan di gym.
Dengan teknologi medis serta perlengkapan balap yang berbeda. Agostini bilang jika Marc Marquez crash di masanya bisa berakhir dengan kematian.
"Tapi dia terus-terusan jatuh. Suatu hari, saya pernah ngobrol dengan dia, saya bilang kepadanya; kalau jatuh seperti ini, di era saya Anda akan mati lima kali," ujar Agostini.
Di sisi lain Agostini kini merindukan sosok yang tidak hanya meraih kemenangan, tapi mereka yang menghibur penonton dengan atraksi tak biasa. Termasuk tontonan di luar sirkuit.
"Kita suka melihat pemenang terbanyak, tapi kita juga ingin lihat protagonis melakukan apa yang tidak bisa dikerjakan yang lain. Cassius Clay, Agostini, Eddi Merckx, Maradona, Valentino Rossi.. saya tidak berpikir siapa yang menang akan berakhir menjadi lelah. Satu-satunya pemenang yang bisa menarik perhatian publik, dan membuat mereka jatuh cinta," ujar dia.
Simak Video "Video: Marquez Menang di Mugello, Bagnaia Gigit Jari"
(riar/din)