BMW Gantikan Suzuki di MotoGP?

BMW Gantikan Suzuki di MotoGP?

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 13 Jun 2022 18:57 WIB
Michael van der Mark, Pebalap WSBK Keturunan Indonesia Raih Podium di Mandalika
Michael van der Mark yang mengikuti ajang WSBK (Foto: Dok. BMW Group)
Jakarta -

Selepas Suzuki hengkang dari MotoGP, tim pabrikan hanya menyisakan Yamaha, Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia. Pabrikan asal Jerman disebut-sebut punya prospek paling memungkinkan untuk mengisi kekosongan slot MotoGP. BMW?

Dorna Sports menginginkan dua slot motor MotoGP tetap tersedia untuk tim pabrikan. Tim independen atau satelit tidak bisa mengisi kekosongan tersebut.

Pertanyaannya pabrikan mana yang siap ke MotoGP?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pierer Mobility AG yang memegang merek sepeda motor KTM, Husqvarna, GASGAS, dan R Raymon jadi salah satu pilihan. Tapi lewat KTM, pabrikan ini perlu membuktikan lagi KTM RC16 untuk jadi lebih kompetitif. Apalagi KTM juga sudah menurunkan empat motor di ajang MotoGP.

Kawasaki sudah tak tertarik dengan MotoGP. Adapun tim independen yang dipimpin Guim Roja yang mengantarkan Jonathan Rea jadi juara dunia tertarik untuk masuk ke balapan kelas wahid itu. Tapi Dorna Sport lebih memilih pabrikan yang masuk.

ADVERTISEMENT

Pabrikan yang memiliki prospek MotoGP adalah BMW. The Bavarians sudah turun ke ajang superbike sejak 2009, meski sejauh ini belum memenangi gelar. Tercatat BMW sudah 13 kali menang seri balapan, di antaranya; Marco Melandri 9 kali, Chaz Daviez 3 kali, dan Michael van der Mark satu kali.

Dikutip dari Speedweek, Carmelo Ezpeleta mengatakan ada kemungkinan pabrikan motor ternama datang ke kejuaraan dunia MotoGP dalam dua atau tiga tahun ke depan.

"Jawabannya adalah ya," tegas Ezpeleta.

"Tentu saja saya tidak bisa menyebutkan mereknya. Tetapi jika pabrikan nyata menunjukkan minat pada Kejuaraan Dunia MotoGP dan memutuskan untuk berpartisipasi dan berinvestasi dalam jangka panjang, kami selalu terbuka untuk diskusi," tambah dia.

Bahkan salah satu bos BMW yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan MotoGP adalah ajang yang perlu diikuti.

"Buat BMW Motorrad dan BMW AG, MotoGP selalu diperhitungkan. Tapi ini tergantung pada keputusan akhir. Karlheinz Kalbfell (bos BMW Motorsport) dan Dr. Herbert Diess ingin sekali gabung, seperti Hendrik von Kuenheim. Tapi mereka terhalang oleh dewan direksi BMW AG," ujar sumber dari Speedweek.

"dr Schramm (Head of BMW Motorrad) pasti ingin masuk MotoGP juga. Masih harus dilihat apakah dia akan berhasil," tambahnya.

Biaya finansial di MotoGP lebih rendah daripada 15 tahun lalu. Anggaran 20 juta euro (Rp 307 miliaran) per tahun sudah cukup. BMW juga membelanjakannya budget sebesar itu untuk ikut ajang SBK dan EWC (Endurance World Championship).

Secara finansial, BMW Motorrad dapat mengikuti Kejuaraan Dunia MotoGP, sebab merek ini merupakan produsen sepeda motor terbesar kedua di Eropa setiap saat. Meski menghadapi tantangan besar, BMW Motorrad menutup tahun 2021 dengan rekor penjualan. Dengan 194.261 unit (+14.8%) pada 2021 merupakan tahun terbaik dalam sejarah BMW Motorrad, dibandingkan tahun 2020 mencapai 169.272 unit.




(riar/din)

Hide Ads