KTM meminta penggunaan winglet di motor MotoGP dilarang. Alasannya, penggunaan perangkat aerodinamika itu dianggap membuat balapan jadi terasa membosankan. Kok bisa?
Sejumlah pebalap mengeluhkan motornya tidak bisa menyalip saat race di Sirkuit Jerez (Spanyol) dan Sirkuit Le Mans (Prancis). Salah satu pebalap yang mengeluhkan hal itu adalah Marc Marquez (Repsol Honda).
Merespons keluhan para pebalap, KTM pun lantang bersuara untuk mempertimbangkan opsi meniadakan perangkat sayap, atau winglet di ajang MotoGP. Alasannya, winglet bisa meningkatkan kecepatan maksimal, yang terkadang dapat menurunkan tingkat keselamatan pengemudi, dan balapan berisiko menjadi membosankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal yang serius adalah bahwa rider tidak dapat lagi merencanakan manuver menyalip yang normal. Mereka harus relatif dekat untuk dapat kesempatan menyalip. Tapi jika Anda terlalu dekat dengan pengendara di depan, roda depan terlalu panas, jadi Anda harus menjaga jarak. Tapi jika Anda menjauh, di ujung lurus mereka terlalu jauh untuk memulai manuver menyalip dan sebagainya," kata Direktur Olahraga KTM, Pit Beirer, kepada Speedweek.
"Itulah mengapa kami lihat balapan yang sangat membosankan seperti di Jerez, karena para pebalap kesulitan menyalip, sesuatu yang juga dikritik Marc Marquez. Itulah sebabnya ada banyak kesepakatan di antara para pebalap bahwa sayap terkadang menyebabkan balapan yang sangat membosankan dan manuver menyalip yang sangat berbahaya. Akibatnya, ketidakpuasan dengan winglet semakin meningkat. Fakta bahwa mereka pecah jika terjadi tabrakan atau jatuh, meninggalkan potongan karbon di lintasan, dipandang sebagai kekurangan keselamatan lainnya," sambung Beirer.
Lanjut Beirer menambahkan, aturan di MotoGP harus diubah demi menciptakan sebuah balapan yang adil. Artinya, seseorang pebalap harus bisa melewati saingannya ketika motor dia memiliki kecepatan yang lebih baik. Dengan winglet, hal itu sulit dilakukan.
"Di KTM, kami tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa kami juga butuh perangkat winglet. Tapi kami harus berhati-hati untuk tidak mengembangkan motor yang sangat kuat yang tidak memungkinkan menyalip secara normal. Kami punya masalah biaya, keamanan, dan kecepatan maksimum. Dan karier yang membosankan juga tercipta. Kami ingin menghindari itu," katanya lagi.
"Untuk alasan ini, KTM akan membuat pernyataan yang sangat jelas terhadap sayap depan. Isu tersebut kini juga telah diangkat oleh para rider di Safety Commission. Bahkan ketika juara hebat seperti Marc Marquez sudah bersuara, maka sudah saatnya kita membicarakannya secara terbuka. Marquez tak sendirian, yang terakhir saya dengar dari dua pebalap Suzuki dan saya tahu dari empat pebalap KTM kami. Ini bukan pernyataan atau pendapat para insinyur KTM, ini benar-benar diskusi terbuka di paddock tentang seberapa besar perkembangan ini merugikan kami," sambung Beirer.
Aturan penggunaan winglet ini masih akan berlangsung hingga 2026 mendatang. Namun KTM bertekad untuk menyetop penggunaan perangkat winglet yang dipopulerkan Ducati itu dengan segera. Artinya, KTM akan berupaya melawan pengaruh kuat Ducati di MotoGP.
Untuk mengubah aturan itu, perlu kesepakatan dari 6 pabrikan. Tapi Ducati tampaknya tak tertarik untuk ikut melarang penemuannya sendiri, karena perangkat ini terbukti bekerja efektif di motornya.
"Ducati saat ini memiliki basis yang sangat baik. Selain itu, pada saat yang sama dengan motor yang menjadi begitu kuat, mereka juga memiliki delapan pebalap di empat tim di MotoGP. Jadi tentu saja ada ketidakseimbangan ketika delapan pebalap memiliki motor yang begitu kompetitif. Manajer Ducati melakukan pekerjaan dengan baik. Dan sekarang kami harus menyatukan pikiran dan bekerja keras untuk melawan superioritas Ducati," tukasnya.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP