Pemasok ban MotoGP, Michelin, membawa spesifikasi ban yang berbeda ke Pertamina Mandalika International Street Circuit dalam gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia. Spek ban yang berbeda ini dituding menjadi kesulitan bagi Honda hingga membuat Marc Marquez kecelakaan berkali-kali.
Manager Michelin, Piero Taramasso, mengatakan pihaknya membawa spek ban dengan casing yang lebih keras ke Mandalika. Alasannya, aspal di Pertamina Mandalika International Street Circuit sangat panas.
"Ban yang dipakai saat tes (pramusim) tidak akan bertahan hingga jarak balapan karena suhunya sangat tinggi, dan tidak ada kompon yang bekerja, semua pebalap dan semua tim menyadarinya," ujar Taramasso dikutip GP One.
"Di akhir tes, saya berbicara dengan semua direktur teknis dan manajer tim menjelaskan situasinya kepada mereka dan memberi tahu mereka bahwa akan ada perubahan untuk GP. Satu-satunya solusi teknis yang mungkin adalah casing ini yang telah kami gunakan pada 2017 dan 2018, kami memasangkannya dengan senyawa yang digunakan dalam pengujian agar tidak mengacaukan segalanya. Casing ini mampu menurunkan suhu ban hingga 15-20 derajat, itulah yang dibutuhkan," ucapnya.
Menurutnya, panas aspal di Pertamina Mandalika International Street Circuit mencapai 60 derajat celcius. Bahkan, dia tidak pernah melihat suhu setinggi itu di Sepang.
"Itu adalah kasus yang luar biasa karena Mandalika adalah sirkuit khusus, itu adalah cerita yang sama sekali berbeda di sana, memiliki kecepatan menikung tinggi, aspal baru, dan suhu tinggi. Di Thailand dan Austria kami akan membawa versi lain dari ban kami, katakanlah diperkuat, yang memungkinkan kami untuk menurunkan suhu hingga 7-8 derajat, di Indonesia itu tidak akan cukup. Ini semacam ban perantara antara standar dan yang digunakan di Mandalika," ujarnya.
Team Manager Repsol Honda Alberto Puig menuding Honda kesulitan di Pertamina Grand Prix of Indonesia lantaran spesifikasi ban baru yang dibawa Michelin ke Pertamina Mandalika International Street Circuit.
"Tiba-tiba Michelin mengganti ban dan motor kami juga berubah total," kata Alberto Puig dikutip The Race.
"Kami masih belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan kami harus berdiskusi secara mendalam dengan Michelin mengenai situasi ban," katanya.
Kurangnya grip belakang untuk motor Honda telah terbukti sepanjang akhir pekan di Pertamina Grand Prix of Indonesia. Marquez mengalami banyak momen selip ban bagian belakang sepanjang sesi.
Rekan setim Marquez, Pol Espargaro, menyebut penggantian ban tidak adil karena dia merasa itu telah menghukum Honda. Padahal, dia yakin Honda telah membangun motor terbaik di grid sekitar tahun 2022. Pembalap Spanyol itu juga merasa sulit untuk menyelesaikan balapan hari Minggu karena kurangnya grip belakang dengan menggunakan desain casing ban yang dibawa Michelin ke Indonesia.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
(rgr/lth)