Di balik kejayaan Enea Bastianini di MotoGP Qatar 2022, Minggu (6/3/2022) malam, ada jasa Cah Kebumen. Dia adalah Mugiyono sebagai Racing Service Helm KYT dan Suomy. Dia menangani helm Bastianini dan dua pebalap MotoGP lainnya.
Ya, Bastianini merupakan salah satu pebalap MotoGP yang menggunakan helm lokal Indonesia merek KYT. Mugiyono ditugaskan untuk menangani helm-helm KYT dan Suomy yang dikenakan di balapan MotoGP. Salah satunya helm KYT yang dipakai Bastianini saat menjuarai MotoGP Qatar 2022. Apa tugas Mugiyono?
Kepada detikcom, Mugi mengatakan bahwa pabrik helm KYT dan Suomy mendesain dan memproduksi helm untuk balapan MotoGP, Moto2, dan Moto3. Helm itu awalnya dikirim ke kantor Suomy di Italia dalam bentuk putih polos. Kemudian di Italia helm tersebut dicat sesuai desain dari masing-masing pebalapnya.
"Saya ketemu lagi di sirkuit, seperti kemarin di Qatar. Saya cek lagi keseluruhannya. Karena biasanya habis di-airbrush biasanya dibongkar-bongkar, kayak cheek pad-nya (busa pipi), takutnya ada salah pasang, saya cek ulang. Setelah semua saya cek ulang, helmnya oke, sizenya oke, baru saya pergi ke technical control untuk mendaftarkan helm ini di FIM," kata Mugi saat berbincang dengan detikcom lewat sambungan telepon, Senin (7/2/2022).
Setelah dilakukan registrasi di FIM, helm dikembalikan ke pebalap. Para pebalap kemudian melakukan latihan bebas di hari Jumat dan Sabtu. Setelah dipakai setiap sesi, helm langsung ditangani oleh Mugi.
"Setelah mereka pakai otomatis kan helmnya kotor, apalagi di Qatar ini banyak debu. Setelah mereka pakai, saya ambil, saya samperin ke pit box masing-masing pebalap. Setelah saya ambil, saya bawa ke tempat kerja saya di racing service, saya bersihkan, saya cek ulang, terutama bagian kacanya ada kotoronyya nggak. Ada atau tidak kotorannya tetap saya bersihkan. Saya cek keseluruhan, kalau tear off (lapisan plastik pelindung kaca helm) tetap saya ganti karena untuk pemandangannya supaya tidak terganggu, karena banyak kotoran yang menempel."
"Kembali ke helm, helm saya bersihkan, kadang-kadang ya habis dipakai balap pasti kan basah, saya keringkan dulu. Total keseluruhan satu helm 10 menitan untuk membersihkan. Setelah saya bersihkan kembali, saya cek ulang semuanya, saya kembalikan ke pembalapnya. Begitu terus selanjutnya," beber Mugi.
Tak cuma membersihkan helm, Mugi juga bertugas memastikan helm yang digunakan para pebalap tetap nyaman. Dengan helm yang nyaman, maka para pebalap akan fokus balapan tanpa terganggu.
"Jadi, terutama masalah size itu pengaruh banget. Karena terlalu ketat lama-lama di kepala sakit. Terus kalau terlalu longgar mereka nggak nyaman, kalau kena angin bisa geser. Jadi mempengaruhi dia balap. Jadi sebelum dia balap saya tanyakan dulu, ini size-nya sudah oke atau ada yang perlu diubah dari busa-busanya. Walaupun saya sudah punya size-nya tetap saya tanyakan dulu. Karena saya nggak mau dia ada masalah di motor tapi merembet ke helm," ucap pria asli Kebumen tersebut.
Makanya, setiap balapan Mugi selalu menanyakan langsung kepada para pebalap mengenai helm yang dipakainya baik melalui asisten para pebalap atau langsung kepada pebalapnya.
"Kalau pas dia punya asisten, saya sama asistennya. Contohnya kayak Aleix Espargaro kan punya asisten, Pecco punya asisten, kalau Enea nggak punya asisten, jadi ngomong langsung ke dia, kadang Whatsapp sama dia, maunya apa. Karena kan penting, jadi butuhnya apa, gimana," sebutnya.
Di MotoGP Qatar akhir pekan kemarin, Mugi menangani helm total 11 pebalap di kelas MotoGP, Moto2 dan Moto3. Di kelas MotoGP sendiri, helm yang ditangani Mugi adalah helm Enea Bastianini (KYT), Aleix Espargaro (KYT) dan Pecco Bagnaia (Suomy).
Untuk diketahui, merek helm Suomy asal Italia sudah diakuisisi oleh merek helm lokal KYT. Jadi, Mugi menangani helm merek KYT dan Suomy di balapan MotoGP.
(rgr/din)