Respons Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP)
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menilai wajar jika masih ada kekurangan di Sirkuit Mandalika. Sebab ini adalah sirkuit yang benar-benar baru dan juga baru dipakai balapan akbar satu kali, yakni WSBK pada November 2021 lalu. Secara khusus Priandhi mengatakan bahwa motor WSBK dan motor MotoGP memiliki perbedaan performa. Power dan top speed motor MotoGP lebih unggul dari motor WSBK, sehingga mungkin ada bagian yang kurang cocok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah trek yang baru selesai. Baru satu kali dipakai untuk WSBK, yang powernya beda dengan powernya superbike (MotoGP-Red). Jadi pasti tidak hanya di Indonesia, pasti di semua tempat, trek baru ada kekurangan dan kelebihannya. Mungkin dengan panjang trek empat koma sekian kilo ada satu bagian yang memang tidak cocok untuk power sebesar (motor MotoGP-Red) itu," kata Priandhi dalam Press Briefing Paska Mandalika MotoGP Official Test dan menyambut Pertamina Grand Prix of Indonesia (16/2/2022).
"Inilah yang tadinya diminta sebagian-sebagian diperbaiki oleh pihak FIM dan Dorna, tapi keputusan dari Pak Novel atas nama PT PP, daripada (perbaiki) sebagian-sebagian, ya sudah sekalian kita lakukan lebih jauh lagi, kita kupas ulang, kita perbaiki lagi. Itulah komitmen dari PP untuk membuat lintasan ini menjadi lintasan yang jauh lebih baik," sambungnya.
Ditambahkan Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad, material gravel pada lapisan aspal Sirkuit Mandalika memang menggunakan material lokal, yakni batu-batu agregat yang diambil dari Palu. Meski pakai komponen lokal, Novel menyebut itu sudah sesuai standar spesifikasi yang ada.
"Jadi gravel yang terkait untuk pengaspalan itu kita semua sudah berdasarkan spesifikasi yang ada. Dan gravel yang untuk di pinggir lintasan, kalau ada pebalap yang sampai tergelincir, itu pun sudah dengan gravel-gravel yang terbaik. Dan kemarin--bukan kita ingin pebalapnya jatuh ya--tapi paling tidak sudah terbukti juga dengan mereka sampai, mungkin pas tergelincir, itu kondisinya, gravel-gravelnya cukup meng-cover dengan baik," kata Novel di kesempatan yang sama.
"Gravel untuk pengaspalan kita ambil khusus dari Palu sesuai spesifikasi yang ada dan kita minta dilakukan pengecekan, pengetesan, sampai itu oke sesuai dengan standar yang ada, baru kita masukan ke kepal tongkang untuk diberangkatkan (ke Lombok), sehingga kita tidak ingin membuang waktu dan tetap on spesification (untuk pengaspalan ulang Sirkuit Mandalika)," tukasnya.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar