Pesan Dorna untuk Negara Tuan Rumah MotoGP: Kami Tak Mau Dikarantina

Pesan Dorna untuk Negara Tuan Rumah MotoGP: Kami Tak Mau Dikarantina

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Sabtu, 15 Jan 2022 17:42 WIB
MotoGP rider Fabio Quartararo of France, right, exits a curve side by side with MotoGP rider Jack Miller of Australia during the Valencia Motorcycle Grand Prix, the last race of the season, at the Ricardo Tormo circuit in Cheste, near Valencia, Spain, Sunday, Nov. 14, 2021. (AP Photo/Alberto Saiz)
Bos Dorna menolak jika pebalap dan tim MotoGP dikarantina oleh tuan rumah MotoGP (AP/Alberto Saiz)
Jakarta -

Dorna Sports meminta negara-negara tuan rumah MotoGP tidak memberlakukan pembatasan terlalu ketat saat rombongan pebalap dan tim datang. Dorna malah menyatakan akan meninggalkan negara yang melakukan karantina.

"Kami tidak akan menerima peraturan karantina, jika mereka meminta kami untuk karantina selama 14 hari pada suatu negara, maka kami tidak akan pergi ke negara tersebut," tegas CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.

Pernyataan ini dilontarkan Ezpeleta hanya dua bulan jelang bergulirnya seri perdana MotoGP 2022. Balapan motor dengan level paling tinggi tersebut akan start di Qatar pada 6 Maret dan berlanjut di Indonesia, yang bakal dilangsungkan di Sirkuit Mandalika, pada 20 Maret.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam jadwal sementara yang sudah dirilis, tercatat ada 21 seri yang bakal digelar.

Jumlah balapan ini meningkat dari tahun lalu yang cuma dihelat 18 kali dan tahun sebelumnya yang dipangkas menjadi cuma 14 race. Sebagaimana diketahui, pemangkasan itu terjadi karena pandemi virus corona.

ADVERTISEMENT
Ducati-Pramac Spanish rider Jorge Martin rides ahead Yamaha French rider Fabio Quartararo during the MotoGP race of the Portuguese Grand Prix at the Algarve International Circuit in Portimao, on November 7, 2021. (Photo by PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)Pesan Dorna untuk Negara Tuan Rumah MotoGP: Kami Tak Mau Dikarantina! (AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA)

Lebih lanjut, Ezpeleta mengungkapkan bakal lebih efisien andai negara tuan rumah hanya mengecek sertifikat vaksinasi dari setiap kru tim dan pebalap. Hal tersebut dinilainya sudah cukup dan tak perlu lagi menjalani karantina.

"Apa yang kami alami tahun lalu di Amerika Serikat adalah hal yang seharusnya kami capai, itu merupakan status yang kami siapkan," kata Ezpeleta dikutip dari GP One.

MotoGP Amerika Serikat tidak melakukan karantina buat para tim dan pebalap. Namun ketika itu mereka menerapkan sistem bubble.

"Mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikat vaksin atau juga melengkapi beberapa dokumen sebagai syarat seperti yang kami lakukan tahun lalu," tutur Ezpeleta.

[Lanjut Halaman Berikutnya: Durasi Karantina WNA yang Lakukan Perjalanan ke Indonesia]

Namun, permintaan ini bisa memberatkan bagi sejumlah negara yang menerapkan aturan karantina buat pendatang, termasuk di Indonesia. Pasalnya, satuan tugas (Satgas) penanganan COVID-19 di Tanah Air menerapkan aturan karantina bagi masyarakat yang datang dari luar negeri.

Yang terbaru, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengumumkan masa karantina kedatangan orang dari luar negeri kini disamaratakan menjadi 7 x 24 jam, alias tujuh hari.

Masih dalam kesempatan yang sama, Ezpeleta menyebut pihaknya menerima jika MotoGP 2022 pada akhirnya digelar hanya 19 seri saja.

"Dari pandangan saya, tes pramusim di Malaysia dan Indonesia akan menjadi percobaan untuk mengetahui situasi lebih dalam, namun akan terasa sulit jika dalam skenario tersebut hasilnya justru buruk. Jika hasilnya belum menunjukkan tanda positif, kita akan tetap menjalankan 19 seri di musim ini," jelasnya.

Meski begitu, Ezpeleta menegaskan jika pihak Dorna akan berusaha menyiapkan beberapa skenario untuk balapan di musim 2022, seperti sistem bubble, melakukan tes PCR, hingga menyediakan sertifikat vaksinasi.



Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads