Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo akhirnya menanggapi rumor kepindahan ke tim Repsol Honda. Dia tak suka membicarakan peluang ganti tim sementara kontrak yang lama masih tersisa dua tahun lagi, terlalu dini.
Bukan rahasia lagi jika Marc Marquez ialah 'nyawa' Repsol Honda. Tapi, kondisi fisik Marquez membuat Honda khawatir menyambut musim baru yang bakal dimulai di Sepang pada Februari mendatang saat digelar tes pramusim. Waktunya tak sampai dua bulan lagi.
Saat ini kondisi Marquez sudah membaik namun belum bisa dipastikan apakah dia bisa tampil di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini Honda digosipkan mengincar Fabio Quartararo untuk MotoGP 2023. Quartararo diketahui mulai 'menekan' Yamaha, dengan mengatakan kalau dirinya belum puas dengan motor M1. Pebalap berjuluk El Diablo itu juga meminta bayaran fantastis di kontrak barunya.
Kini Quartararo kembali buka mulut. El Diablo enggan membicarakan peluang dirinya pindah ke tim rival, tapi ia mengultimatum kalau kondisi Yamaha tak kunjung membaik, maka apapun bisa terjadi.
"Saya nggak suka membicarakan kontrak begitu dini. Kita masih ada di tahun 2021. Tapi orang-orang malah sudah membicarakan 2023 dan 2024," kata Quartararo seperti dikutip dari Gazzeta.it, Selasa (28/12/2021).
"Saya bakal ambil waktu. Saya tak sekadar menunggu, melainkan ingin melakukan semuanya secara bertahap. Masih terlalu dini untuk membicarakan apa yang akan terjadi," sambung Quartararo.
Dilaporkan Speedweek, jajaran Honda Racing Corporation dilaporkan sudah mulai merapat ke Fabio Quartararo di Barcelona, Spanyol. Quartararo mengatakan lebih baik memiliki pilihan lain di tengah situasi sekarang.
"Kami memiliki pilihan. Lebih baik berada dalam situasi ini daripada sebaliknya, tanpa gerakan. Sangat bagus berada dalam situasi ini, tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak ingin terburu-buru. Saya akan mengambil waktu saya, mari kita selesaikan 2021 lebih dulu," kata dia.
Kendati demikian, Quartararo masih berharap pada Yamaha untuk bisa mengalami kemajuan lebih pesat.
"Benar, mereka (insinyur Yamaha) harus bekerja tujuh hari seminggu, 24 jam sehari. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, saya sudah memberi tekanan pada mereka. Sangat penting untuk bekerja dengan baik, karena kami juga melihatnya di Valencia, di sirkuit yang sangat positif bagi kami pada akhirnya podium berwarna merah semua, jadi ada sesuatu yang harus diperbaiki," kata Quartararo.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?