Kini Jadi Tim Jagoan, Bos Ducati Curhat Dimusuhi saat Awal Gabung

Kini Jadi Tim Jagoan, Bos Ducati Curhat Dimusuhi saat Awal Gabung

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 23 Des 2021 12:25 WIB
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 29:  Gigi DallIgna of Italy and Ducati Team looks on in box during the MotoGP Of Malaysia - Qualifying at Sepang Circuit on October 29, 2016 in Kuala Lumpur, Malaysia.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Gigi Dall'igna Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images
Jakarta -

Luigi Dall'Igna terhitung sudah bergabung dengan Ducati Corse selama 8 tahun. Gigi sapaannya, cerita bahwa pertama kali gabung merasa dimusuhi oleh rekan-rekan setimnya.

Gigi pindah dari Aprila ke Ducati pada 11 November 2013. Dia menggantikan posisi Bernhard Gobmeier sebagai General Manager, yang kembali ke Jerman bekerja di Volkswagen Group.

Ducati diketahui melakukan debut MotoGP pada tahun 2003, kemudian merebut gelar juara dunia dengan Casey Stoner pada tahun 2007. Itu jadi tahun terakhir buat Ducati keluar sebagai juara dunia. Setelahnya pabrikan asal Borg Panigale itu paceklik kemenangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski punya motor kompetitif di atas lintasan, tapi harus diakui bahwa tidak mudah untuk pebalap manapun menaklukkan ganasnya motor Ducati. Oleh karenanya wajar jika Ducati sulit bersaing setelah kepergian Casey Stoner pada 2007.

Musim perdana buat Gigi tak mudah. Insinyur Venesia itu mengatakan dirinya bahkan dijutekin oleh rekan setimnya.

ADVERTISEMENT

"Mereka melihat saya lebih sebagai musuh daripada bos. Artinya saya bisa mengelola orang dengan baik, perusahaan, yang menjadi fundamental di MotoGP saat ini. Saya orangnya keras kepala," kata dia seperti dikutip Tuttomotoriweb.it (22/12/2021).

Bersama kendali di bawah Gigi, Ducati memang kerap membuat terobosan pada Desmosedici. Misalnya saja kemunculan winglet, wheel cover, pendingin swing arm di bagian bawah, holeshot device, hingga kotak di bagian belakang motor, yang dijuluki 'Salad Box'.

Memang dia belum bisa mendulang prestasi seperti Casey Stoner, yakni juara dunia. Tapi dia bisa mengantarkan Ducati mendaptkan gelar konstruktor pada 2020 dan 2021, lalu runner up empat kali dengan rider Andrea Dovizioso dan Pecco Bagnaia.

Musim depan, dia yakin perpindahannya ke Ducati akan berbuah manis, yakni juara MotoGP 2022. Sebab Gigi sangat percaya dengan performa Pecco Bagnaia.

"Pecco sekarang adalah juara yang hebat. Hasilnya mengatakan demikian, karena ia telah memenangkan empat dari enam balapan terakhir. Saya kagum dengan peningkatannya, bahkan ketika tampaknya tidak mungkin. Saya akan mengatakan bahwa dia adalah salah satu kemungkinan pemenang Piala Dunia 2022. Hanya satu yang akan menang, tetapi dia termasuk di antara mereka yang bisa menang," ujar Gigi.

(riar/lua)

Hide Ads