Yamaha gagal meraih gelar triple crown usai Fabio Quartararo terjatuh di MotoGP Algarve 2021. Menyandang status sebagai juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo merasa gugup saat melakoni balapan?
El Diablo terjatuh saat balapan memasuki lap ke-21. Kala itu dia tengah berebut posisi lima dengan Johan Zarco.
Juara dunia MotoGP 2021 ini terjatuh di tikungan kelima usai dua minggu merayakan kemenangan. Quartararo menyesal sudah membuat kesalahan, di sisi lain YZR-M1 menurutnya kehilangan banyak kecepatan untuk bertarung dengan Pecco Bagnaia di grid terdepan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berada di belakang Martin selama 15 laps, padahal dia balapan satu detik lebih lambat, saya tidak bisa menyalipnya," kata Quartararo dikutip dari Autosport, Senin (8/11/2021).
"Sejujurnya kami tahu bahwa kami terlalut jauh tertinggal dengan kecepatan yang kami miliki, terutama saat kualifikasi," tambah Quartararo.
Sebab itu, Quartararo coba menekan hingga batas. Namun dia telat mengerem hingga akhirnya terjatuh di tikungan lima di Sirkuit Autodromo Internacional do Algarve.
"Saya hanya mendorong pada batas, saya membuat banyak kesalahan, penyebab kecelakaan ialah saya mengerem terlalu terlambat dan saya mencoba untuk berbelok," sambung dia.
"Jadi, saya tahu mengapa saya jatuh, tetapi sangat disayangkan kami mengalami kesulitan seperti ini karena motornya sangat bagus untuk dikendarai. Tapi dengan kecepatan ini Anda tidak bisa membuat kesalahan," jelas Quartararo.
Quartararo terjatuh usai menyegel gelar juara dunia MotoGP 2021. Apakah hal ini membuatnya gugup karena sudah menyandang mahkota kemenangan?
Sebab beberapa eforuia kemenangan terkadang berujung tekanan. Misalnya Joan Mir, tersingkir dari MotoGP Portugal setelah memenangkan gelar di Valencia, lalu Marc Marquez harus absen dari GP Australia usai satu minggu mengunci juara dunia pada 2018.
"Sejujurnya tidak," kata Quartararo.
"Saya hanya berada di batas, dan saya tidak bisa menyalip tikungan, tetapi saya tahu jika saya menunggu, saya akan disalip oleh yang lain dan saya hanya mencobanya," sambung Quartararo.
"Dan percobaan itu tidak berhasil. Saya melihat dengan jelas titik lemah pada motor kami yang tidak dimiliki orang lain, tetapi saya juga melihat titik positif yang jelas yang tidak dimiliki tim lain.
Tapi kita benar-benar perlu, bahkan jika kita kalah dalam satu cara, kita benar-benar perlu mendapatkan kecepatan tertinggi karena untuk menyalip itu hanya mimpi buruk - kita tidak bisa menyalip," tutup dia.
Atas hasil tersebut Yamaha harus rela kehilangan kesempatan merebut triple crown karena juara konstruktor jatuh kepada Ducati. Pebalap Yamaha lainnya finis jauh di belakang. Valentino Rossi di urutan 13, Andrea Dovizioso di posisi 14 dan Franco Morbidelli ke-17. Hal ini membuat Yamaha mustahil mengejar Ducati dalam perebutan juara konstruktor.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?