Protes keras dilontarkan pebalap World Supersport (WSSP) Michel Fabrizio usai meninggalnya pebalap muda, Dean Berta Vinales, Sabtu (25/9). Fabrizio menolak turun balapan lagi hingga memutuskan gantung helm.
Michel Fabrizio mengungkapkan kekhawatirannya melalui jejaring sosial instagram pribadinya. Ajang balap seolah menjadi tempat 'pembantaian' bagi anak-anak muda.
Dia khawatir dengan rentetan kecelakaan yang membuat rider-rider muda harus kehilangan nyawanya. Dean Berta Vinales merupakan korban ketiga, sejak tewasnya Hugo Millan dan Jason Dupasquier.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok (Minggu) saya akan menolak untuk balapan karena rasa hormat terhadap kehidupan manusia. Dan saya akan pensiun. Sudah waktunya untuk mengatakan cukup sudah," buka Fabrizio dalam akun instagram pribadinya seperti dilihat detikcom, Senin (27/9/2021).
"Saya menyaksikan hari yang buruk, kehilangan seorang pebalap yang baru berusia 15 tahun. Saya telah melihat begitu banyak balapan seperti ini dalam kategori ini, dan setiap kali balapan berakhir, ada yang bernapas lega karena berjalan dengan baik. Tapi sayangnya itu tidak selalu berjalan dengan baik dan hari ini (meninggalnya Vinales) hal yang tidak terduga terjadi atau mungkin apa yang Anda tahu bisa terjadi," jelas Fabrizio.
Fabrizio pun merenung, dia mengkritisi kinerja dari FIM. Bahkan ia menyinggung ramainya kontestan di usia muda, tanpa melihat pengalaman di trek balap.
"Saya berbaring di tempat tidur hotel saya selama lebih dari 5 jam melihat langit-langit, memikirkan kembali saat-saat indah yang telah diberikan olahraga ini kepada saya. Tapi saat kembali setelah 6 tahun, saya melihat dunia balapan ini berubah," kata Fabrizio.
"Saya melihat ketidakpedulian dari pihak Federasi Internasional, menurunkan 42 anak muda di Yamaha Cup (untungnya semuanya berjalan lancar, pada 2021) dan 42 lainnya di World (Supersport) 300," jelas dia.
"Terlalu banyak pebalap dengan sedikit atau tanpa pengalaman, dan ini tidak hanya terjadi di kejuaraan dunia, tetapi juga di kejuaraan nasional, di mana semuanya diambil, hingga tempat terakhir yang tersedia," sambung rider tim Kawasaki Motozoo Racing by Pucetti ini.
Sebagai bentuk protes, Fabrizio memutuskan pensiun dari ajang balap yang sudah digelutinya selama 17 tahun terakhir. Dia mengkritisi FIM (FΓ©dΓ©ration Internationale de Motorcyclisme) saat ini hanya mementingkan bisnis.
"Saya pensiun dari dunia balap untuk mengirim pesan protes yang kuat! Sehingga aturan berubah untuk melindungi kehidupan manusia. Masalahnya ada di Moto3, di Talent Cup dan di kejuaraan nasional! Selain itu, trek juga harus ditinjau dan harus menyediakan run off area yang lebih baik!" ungkap dia.
"Ini semua karena FIM yang tidak memainkan peran pengamanan, tetapi lebih memilih bisnis! Sudah waktunya bagi politik masing-masing negara untuk campur tangan!" sambung Fabrizio.
"Yang pertama melontarkan pesan kuat adalah Ayrton Senna, yang mengatakan bahwa beberapa trek berbahaya, dan hanya setelah kematiannya mereka turun tangan. Hari ini di Formula 1 ada lebih sedikit kematian, tetapi di (balap) motor akhir-akhir ini ada pembantaian!" tutupnya.
Dean Berta Vinales harus menghembuskan nafas di usianya yang begitu muda, 15 tahun. Dean Berta yang juga sepupu dari rider Aprilia, Maverick Vinales, meninggal dunia setelah crash di ajang Supersport 300 World Championship 2021. Dia mengalami kecelakaan di lap 11 tikungan dua pada race pertama seri ketujuh yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol, Sabtu (25/9/2021).
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?