Yamaha MotoGP Project Manager, Takahiro Sumi senang betul memiliki pebalap seperti Fabio Quartararo karena pengembangan motor YZR-M1 terasa lebih mudah. Tapi di sisi lain dia juga angkat bicara terkait performa Maverick Vinales.
Maverick Vinales kerap mengeluhkan masalah teknis YZR-M1. Bahkan ia merasa tak didengar Yamaha.
Padahal pebalap berpaspor Spanyol ini tampil ciamik di seri pembuka dengan keluar sebagai juara MotoGP Qatar 2021. Namun ia kesulitan untuk tembus podium di seri-seri berikutnya, terakhir Vinales bisa dapat hasil bagus saat finis runner-up di MotoGP Belanda.
Maverick Vinales saat ini bertenggar di posisi 7 klasemen MotoGP. Dia sudah mengumpulkan 95 poin.
Tapi dia memilih mundur dari pebalap pabrikan Yamaha usai MotoGP 2021. Selain itu, keputusan Yamaha untuk menunjuk Silvano Galbusera sebagai crew chief baru Vinales di tengah musim diyakini juga berperan dalam keputusan mundurnya Vinales. Crew chief sebelumnya, yakni Esteban Garcia, merupakan teman Vinales.
Namun kontraknya diputus Yamaha lebih cepat setelah insiden di MotoGP Spielberg 2021.
Yamaha MotoGP Project Manager, Takahiro Sumi mengatakan Vinales selalu kesulitan beradaptasi ketika motor mendapat setelan baru.
"Maverick sering kesulitan dengan penampilannya ketika banyak hal berubah. Kami selalu berusaha menemukan pengaturan terbaik untuk semua kondisi. Tapi terkadang kami tidak menemukan solusi yang kami inginkan, lalu dia kehilangan banyak waktu. Artinya: jika karakteristik pembalap tidak sesuai dengan set-up, hasilnya akan sangat berkurang," ujar Sumi seperti dicuplik Speedweek, Selasa (24/8/2021).
Sumi lebih suka berbicara tentang pemimpin kejuaraan dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, yang telah mencapai tujuh podium dalam sebelas balapan MotoGP pada tahun 2021.
Performa Vinales memang bertolak belakang dengan Fabio Quartararo. Pebalap yang baru menunggangi motor pabrikan Yamaha itu bisa memenangkan 4 balapan, dan mengamankan 7 podium. Bahkan El Diablo menjadi kandidat juara dunia dengan mengoleksi 181 poin.
"Kami tentu senang dengan penampilannya (Fabio Quartararo)," kata Sumi.
"Kami berada di tempat pertama dalam tabel kejuaraan dua balapan setelah liburan musim panas dengan Fabio. Kami bahkan lebih puas bahwa perkembangan kami telah menuju ke arah yang benar selama dua tahun. Berbagai keputusan yang diambil pada tahun 2021 sudah benar," ucap Sumi.
"Seperti yang direncanakan, kami mendorong pengembangan kami ke depan dan tanpa kebingungan. Itu adalah keuntungan terbesar kami," sambung dia.
"Kami telah meningkatkan semua aspek sejak tahun lalu. Mulai dari mesin dan lanjut dengan sasis hingga aerodinamika. Fabio punya feeling lebih bagus dengan motornya sehingga bisa mencapai batas lebih jauh. Itu adalah kunci dari performanya," jelas Sumi.
Rumornya, Yamaha akan membawa Franco Morbidelli musim depan sebagai rekan setim, seperti reuni di Petronas Yamaha SRT. Apakah ini turut mengubah kondisi tim di paddock Yamaha, dengan memboyong Ramon Forcada, pria yang pernah memenangkan tiga gelar dunia di Yamaha bersama Lorenzo (2010, 2012 dan 2015).
"Saya belum yakin seperti apa tim teknis kami tahun depan di sisi Franky," jawab pria asal Jepang itu.
Simak Video "Video Duel Seru Marquez Vs Bagnaia di Awal Balapan MotoGP Italia"
(riar/din)