Setelah 10 Tahun, Ducati Akhirnya Mau Mengakui Keluhan Rossi

Setelah 10 Tahun, Ducati Akhirnya Mau Mengakui Keluhan Rossi

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 09 Jul 2021 13:30 WIB
Repsol Honda Teams Australian Casey Stoner (R) and Ducati Teams Italian Valentino Rossi (L) crash during the MotoGP race of the Spanish Prix at Jerezs racetrack in Jerez de la Frontera on April 3, 2011.  AFP PHOTO/ JORGE GUERRERO / AFP PHOTO / Jorge Guerrero
Valentino Rossi saat berseragam Ducati Foto: Jorge Guerrero/AFP
Jakarta -

10 tahun setelah cerai dari Valentino Rossi, Ducati mengamini unek-unek yang dikeluarkan The Doctor. Desmosedici jadi motor yang sulit dikendalikan Rossi, dia pun gagal menemukan performa terbaiknya.

Rossi berseragam pabrikan asal Borgo Panigale ini pada musim 2011 dan 2012. Tapi Pebalap kelahiran Tavullia ini ternyata tidak mampu menunjukkan statusnya sebagai legenda hidup MotoGP.

Pada musim pertamanya di Ducati, Rossi finis di urutan ketujuh klasemen akhir pebalap dengan 139 poin. Dari 18 seri, pebalap Italia ini cuma naik podium sekali. Lalu Valentino Rossi dan Ducati pun berpisah pada akhir musim 2012. Total selama berseragam Ducati, dia hanya meraih tiga podium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Tuttorimotoweb, Jumat (9/7/2021) Valentino Rossi kerap mengeluhkan Desmosedici GP11 tidak mau berbelok, sulit dikendarai, dan hal itu tidak memberi kepercayaan diri bagi Rossi.

10 tahun sudah berlalu unek-unek Rossi diungkapkan, akhirnya seseorang dari Ducati mengamini keluhan Rossi.

ADVERTISEMENT

"Dia (Valentino Rossi) benar," tegas Michele Pirro, yang telah menjadi test driver untuk Tim Merah selama bertahun-tahun.

Lain dulu, beda sekarang. Pebalap Ducati sekarang dinilai bisa merasakan mantapnya pengembangan motor ini.

"Mereka yang datang ke Ducati sekarang benar-benar menemukan dunia lain, tetapi saya meyakinkan Anda bahwa di masa lalu itu sulit," tarang Piro.

Sebagai bukti, dua kali mengantarkan Andrea Dovizioso sebagai runner up MotoGP. Lalu kini, Desmosedici GP21 membawa Johann Zarco, Francescno Bagnaia bersaing ketat dengan pemimpin klasemen MotoGP sementara, rider Tim Monster Energy Yamaha, yakni Fabio Quartararo.

Dalam catatan MotoGP 2021, Ducati baru dua seri gagal mengirimkan pebalapnya di podium, yakni MotoGP Italia dan Belanda. Pirro mengatakan orang-orang di balik layar sudah bekerja keras, dan sebagian besar berdarah Italia.

"Ada grup besar, semuanya orang Italia, yang bekerja sebagai tim dan dengan penuh semangat. Dall'Igna , Ciabatti dan Tardozzi adalah orang-orang yang tepat dan kami selalu berusaha melakukan yang terbaik dengan sumber daya yang kami milik," kata Pirro.

"Kami dapat melakukan lebih dan lebih dan kami selalu berusaha untuk meningkatkan, tetapi kami memiliki beberapa kepuasan besar. Dan meskipun umur bertambah satu tahun lagi, saya selalu berusaha menaikkan level dan memindahkan batasnya," sambung dia.

Sementara Pirro tetap memuji eks pebalap Ducati yang terus balapan 42 tahun, dan baru mengoleksi 17 poin, dan duduk di peringkat 19 klasemen sementara MotoGP.

"Vale telah mengubah sejarah sepeda motor, ia punya cara membuat orang jadi bergairah tentang sepeda motor," kata dia.




(riar/din)

Hide Ads