3. Pengereman
Rem motor MotoGP adalah elemen paling bertenaga. Energi yang dapat dihasilkan melebihi cengkeraman ban dan gravitasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di MotoGP, Anda bisa melihat pebalap mengerem dengan hanya mengandalkan satu jari untuk menekan tuas rem depan. Misalnya Marc MΓ‘rquez yang hanya menggunakan jari telunjuknya. Cara menggunakan elemen ini lebih merupakan preferensi untuk setiap pebalap. Rem belakang, selain digunakan dengan pedal kaki kanan, dapat digunakan melalui handle di ibu jari kiri, yang merupakan opsi yang disukai beberapa pebalap.
Kombinasi kedua rem pada jumlah yang tepat inilah yang memungkinkan motor mengurangi kecepatan dalam jarak sesingkat mungkin tanpa kehilangan kendali. Pebalap MotoGP harus mengerem pada saat yang tepat. Untuk ini, pebalap menggunakan titik referensi seperti rambu di sirkuit. Selain referensi tersebut, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap keadaan lintasan, ban, dan sepeda motor.
Selain cakram depan dan belakang, elemen mekanis ketiga yang berperan dalam pengereman adalah engine brake. ECU memiliki program khusus dengan berbagai pemetaan agar pebalap dapat mengatur besaran engine brake yang diinginkannya.
Secara umum pengereman motor dilakukan dengan menggunakan rem depan 70%, dan 30% sisanya antara rem belakang dan engine brake. Kuncinya terletak pada keseimbangan yang halus, meskipun itu saja terkadang tidak cukup untuk menghentikan motor. Untuk mengerem sedikit ekstra, pebalap menggunakan teknik lain.
4. Menggunakan Tubuh Sebagai Rem
Pengereman mendadak pada motor MotoGP hampir mendekati 2g. Tenaga ini tidak hanya datang dari pengereman depan yang akan menyebabkan motor mengalami stoppie yang tidak terkendali, tetapi karena kombinasi motor dan ketahanan tubuh pengendara.
![]() |
Anda bisa melihat selama balapan pebalap mengangkat tubuh mereka ketika melakukan pengereman. Dengan cara ini, resistansi aerodinamis membantu tenaga pengereman ekstra, sekaligus mencegah ban belakang terangkat saat pengereman keras.
Saat pebalap menunduk untuk mencapai kecepatan tinggi dan ketika pebalap itu mengangkat tubuhnya, akan terlihat efek angin yang mengurangi kecepatan. Hambatan angin yang menerpa tubuh pebalap sedikit banyak membantu motor mengurangi kecepatan.
5. Menggantung Kaki saat Pengereman Sebelum Menikung
Mungkin Anda sering melihat banyak pebalap MotoGP menggantungkan kaki sebelum masuk tikungan. Manuver yang digunakan pebalap MotoGP saat melakukan pengereman ini dilakukan karena berbagai alasan.
Pertama untuk meningkatkan efek pengereman aerodinamis. Mungkin kalau hanya menggantungkan kaki efek aerodinamika hanya kecil. Tapi di MotoGP, setiap detail diperhitungkan untuk mendapatkan milidetik pada penghitung waktu.
Selain itu, saat kaki menggantung, pusat gravitasi motor diturunkan sedikit, sehingga mencapai stabilitas yang lebih baik saat pengereman. Karena di MotoGP, posisi kaki pebalap biasanya lebih tinggi, dengan cara menurunkan dan menggantungkan satu kaki, terjadi perpindahan massa ke bagian bawah dan belakang motor.
Simak Video "Video: Marquez Menang di Mugello, Bagnaia Gigit Jari"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini