5 Teknik Kendarai Motor MotoGP

5 Teknik Kendarai Motor MotoGP

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 09 Mei 2021 16:11 WIB
JEREZ DE LA FRONTERA, SPAIN - APRIL 30: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team heads down a straight during Free Practice for the MotoGP of Spain at Circuito de Jerez on April 30, 2021 in Jerez de la Frontera, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Teknik mengendarai motor MotoGP. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

3. Pengereman

Rem motor MotoGP adalah elemen paling bertenaga. Energi yang dapat dihasilkan melebihi cengkeraman ban dan gravitasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di MotoGP, Anda bisa melihat pebalap mengerem dengan hanya mengandalkan satu jari untuk menekan tuas rem depan. Misalnya Marc MΓ‘rquez yang hanya menggunakan jari telunjuknya. Cara menggunakan elemen ini lebih merupakan preferensi untuk setiap pebalap. Rem belakang, selain digunakan dengan pedal kaki kanan, dapat digunakan melalui handle di ibu jari kiri, yang merupakan opsi yang disukai beberapa pebalap.

Kombinasi kedua rem pada jumlah yang tepat inilah yang memungkinkan motor mengurangi kecepatan dalam jarak sesingkat mungkin tanpa kehilangan kendali. Pebalap MotoGP harus mengerem pada saat yang tepat. Untuk ini, pebalap menggunakan titik referensi seperti rambu di sirkuit. Selain referensi tersebut, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap keadaan lintasan, ban, dan sepeda motor.

ADVERTISEMENT

Selain cakram depan dan belakang, elemen mekanis ketiga yang berperan dalam pengereman adalah engine brake. ECU memiliki program khusus dengan berbagai pemetaan agar pebalap dapat mengatur besaran engine brake yang diinginkannya.

Secara umum pengereman motor dilakukan dengan menggunakan rem depan 70%, dan 30% sisanya antara rem belakang dan engine brake. Kuncinya terletak pada keseimbangan yang halus, meskipun itu saja terkadang tidak cukup untuk menghentikan motor. Untuk mengerem sedikit ekstra, pebalap menggunakan teknik lain.

4. Menggunakan Tubuh Sebagai Rem

Pengereman mendadak pada motor MotoGP hampir mendekati 2g. Tenaga ini tidak hanya datang dari pengereman depan yang akan menyebabkan motor mengalami stoppie yang tidak terkendali, tetapi karena kombinasi motor dan ketahanan tubuh pengendara.

MotoGP - Czech Republic Grand Prix - Automotodrom Brno, Brno, Czech Republic - August 4, 2019   Repsol Honda's Marc Marquez in action during the MotoGP race   REUTERS/David W CernyMotoGP - Czech Republic Grand Prix - Automotodrom Brno, Brno, Czech Republic - August 4, 2019 Repsol Honda's Marc Marquez in action during the MotoGP race REUTERS/David W Cerny Foto: REUTERS/David W Cerny

Anda bisa melihat selama balapan pebalap mengangkat tubuh mereka ketika melakukan pengereman. Dengan cara ini, resistansi aerodinamis membantu tenaga pengereman ekstra, sekaligus mencegah ban belakang terangkat saat pengereman keras.

Saat pebalap menunduk untuk mencapai kecepatan tinggi dan ketika pebalap itu mengangkat tubuhnya, akan terlihat efek angin yang mengurangi kecepatan. Hambatan angin yang menerpa tubuh pebalap sedikit banyak membantu motor mengurangi kecepatan.

5. Menggantung Kaki saat Pengereman Sebelum Menikung

Mungkin Anda sering melihat banyak pebalap MotoGP menggantungkan kaki sebelum masuk tikungan. Manuver yang digunakan pebalap MotoGP saat melakukan pengereman ini dilakukan karena berbagai alasan.

Pertama untuk meningkatkan efek pengereman aerodinamis. Mungkin kalau hanya menggantungkan kaki efek aerodinamika hanya kecil. Tapi di MotoGP, setiap detail diperhitungkan untuk mendapatkan milidetik pada penghitung waktu.

Selain itu, saat kaki menggantung, pusat gravitasi motor diturunkan sedikit, sehingga mencapai stabilitas yang lebih baik saat pengereman. Karena di MotoGP, posisi kaki pebalap biasanya lebih tinggi, dengan cara menurunkan dan menggantungkan satu kaki, terjadi perpindahan massa ke bagian bawah dan belakang motor.



Simak Video "Video: Marquez Menang di Mugello, Bagnaia Gigit Jari"
[Gambas:Video 20detik]

(rgr/lua)

Hide Ads