Pebalap KTM, Miguel Oliveira mencatatkan performa yang cukup apik terutama saat start di MotoGP Doha 2021 semalam. Saat start, Oliveira bisa melesat dengan cepat.
Dalam video tayangan ulang yang diunggah akun instagram MotoGP, tampak Oliveira start dari grid ke-12 di MotoGP Doha. Saat balapan dimulai, Oliveira terlihat melesat ke barisan depan.
"Lihat lagi start roket Miguel Oliveira! Dari 12 ke 4 dalam sekejap mata!" tulis MotoGP di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyisir sisi kosong di bagian kanan sirkuit, Oliveira melaju dengan cepat menyalip pebalap lain di depannya. Sebelum masuk tikungan, bahkan Oliveira hampir naik ke posisi kedua. Namun saat masuk tikungan, Oliveira turun ke posisi empat.
Miguel Oliveira didukung oleh motor KTM RC16. Motor itu menggendong mesin 1.000cc empat silinder dengan konfigurasi mesin berbentuk V. Tenaga dari mesin itu mampu mencapai lebih dari 265 daya kuda. Kecepatan maksimalnya bisa lebih dari 340 km/jam.
Mesin mampu berteriak hingga 18.500 rpm. Mesin V4 1.000 cc itu dikawinkan dengan transmisi seamless shift.
KTM RC16 memiliki tangki bahan bakar dengan kapasitas 22 liter. Sistem pembuangan hasil pembakaran mesinnya didukung oleh knalpot Akrapovic.
Motor KTM RC16 dibekali sistem elektronik dari Magneti Marelli. Di dalamnya ada fitur elektronik seperti Drive-by-Wire, Engine Braking, Quickshifter, Traction Control, Wheelie Control, Pit Lane Limiter, dan Launch Control.
Momen motor KTM melesat bagai roket saat start ini merupakan catatan impresif pebalap MotoGP yang bisa start dengan begitu cepat. Pengalaman serupa dialami oleh Pebalap rookie dari Ducati Pramac, Jorge Martin curi perhatian. Jorge Martin yang memulai balapan dari posisi 14, bisa merangsek masuk ke posisi keempat.
Penampilan start Jorge Martin itu berkat holeshot device dan disokong tenaga besar Desmosedici GP20. Setelah fitur holeshot device diaktifkan, bagian belakang motor langsung turun secara signifikan. Cara kerja fitur ini dengan menekan kompresi suspensi belakang hingga ke titik maksimal. Itu membuat bagian belakang motor jadi rendah dan mengunci. Dampaknya, efek roda depan mengangkat (wheelie) akan berkurang, sehingga pembalap bisa meraih start yang bagus.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah