Hari ini warga Italia merayakan hari jadi salah satu atlet terbesar yang pernah mereka punya. Tepat Selasa 16 Februari ini, Valentino Rossi berulang tahun ke-42.
Rossi lahir di Urbino, Italia pada 16 Februari 1979. Sebagaimana sejarah telah mencatat perjalanan kariernya yang begitu cemerlang, Rossi adalah salah satu pebalap motor paling bertalenta dan paling sukses sepanjang masa.
Rossi lebih dari sekadar atlet. Dia adalah entertainer. Seorang penghibur. Namanya, kehebatannya, keflamboyanan dia di atas motor telah membantu mengangkat ajang MotoGP menjadi sebesar sekarang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sebagaimana kehidupan berjalan, Rossi kini sudah menapaki jalan menuju akhir (karier). Tanda-tandanya sudah jelas: pemilik sembilan gelar juara dunia itu terdepak dari tim pabrikan dan akan membela tim satelit di musim ini.
Sulit melihat Rossi tidak bertarung bersama tim terbaik. Tapi The Doctor sendiri menerima kondisi itu sebagai sesuatu yang tak terhindarkan. Rossi masih punya hasrat membalap yang sangat besar. Hasrat itu saat ini hanya bisa dia salurkan jika menerima tawaran Yamaha Petronas SRT.
![]() |
Beberapa fans mungkin menyebut 'usia bukan penghalang bagi Valentino Rossi'. Itu ada benarnya jika yang dilihat fakta sebatas Rossi masih berlaga di MotoGP. Kalau harus diakui, kondisinya tak seperti itu. Soalnya dalam beberapa musim terakhir, dia jelas-jelas mulai kehilangan daya saing.
Intinya, Rossi tak bisa membohongi usianya sendiri.
Pembalap yang paling dekat usianya dengan Rossi ialah Aleix Espargaro (31). Lihatlah selisih usia mereka berdua: 11 tahun! Lalu Danilo Petrucci dan Johann Zarco yang berusia 30 tahun, terpaut jarak 12 tahun dari Rossi.
Valentino Rossi malah pantas jadi bapaknya Fabio Quartararo. Rider muda penuh potensi yang mengambil posisi Rossi di Monster Yamaha MotoGP. Bayangkan saja, usia Quartararo cuma separuh umur Rossi. Jarak antara mereka 21 tahun.
Usia yang bertambah tua memberi pengaruh pada konsistensi Rossi di lintasan. Terakhir kali Rossi punya peluang untuk bisa memenangi gelar juara terjadi pada musim 2015. Kala itu ia bersaing dengan Jorge Lorenzo untuk bisa mendapatkan gelar juara yang memiliki selisih poin cukup tipis.
Namun insiden dengan Marc Marquez di Sepang membuat ia harus rela start di posisi buncit pada seri terakhir di Valencia. Alhasil, Valentino Rossi gagal mendapatkan gelar ke-10 dalam kariernya, sementara Lorenzo berhasil jadi juara.
![]() |
Kalau mau jujur, peluang Rossi untuk mewujudkan mimpinya meraih gelar juara dunia yang ke-10 sudah hilang. Selain 'cuma' bergabung dengan tim satelit Yamaha Petronas SRT, musim lalu saja Rossi hanya bisa finish di posisi ke-15 klasemen akhir MotoGP dan meraih 66 poin (terlepas dari fakta dia sempat absen akibat positif COVID-19).
Oleh Tim Yamaha Petronas SRT, Rossi dikontrak satu musim. Itu kemudian memunculkan spekulasi kalau MotoGP 2021 pada akhirnya memang benafr-benar akan menjadi musim pamungkasnya. Rumor sudah beredar, menyebut pebalap gaek itu bakal berada di belakang layar di manajemen Luca Marini.
![]() |
Bicara soal kemenangan, Rossi juga sudah sangat lama tidak meraihnya. Kali terakhir dia naik podium teratas adalah di MotoGP Belanda pada 2017. Setelah itu dia sukses meraih beberapa podium, tapi tak pernah lebih dari itu.
Menarik untuk menantikan bagaimana kiprah Rossi di MotoGP 2021 ini. Apalagi dia dijanjikan akan dapat motor dan perlakuan selayaknya rider tim pabrikan oleh Yamaha di Petronas SRT.
Apapun itu, Valentino Rossi layak merayakan hari jadinya yang ke-42 ini dengan penuh suka cita. Bisa jadi ini merupakan perayaan ulang tahunnya yang terakhir sebagai pebalap MotoGP.
Buon compleanno, Vale!
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah