Suka cita Suzuki setelah memenangi gelar juara dunia MotoGP 2020 mungkin belum hilang. Tapi di awal 2021 ini mereka sudah dapat kabar duka: ditinggal Davide Brivio yang memutuskan hengkang ke F1.
Davide Brivio adalah sosok di belakang sukses Suzuki menjadi juara dunia MotoGP 2020. Orang Italia itu menjabat sebagai tim manager Suzuki sejak pabrikan asal Jepang itu memutuskan comeback ke MotoGP pada 2014.
Bravio membangun Suzuki dari nol besar. Malah dalam sebuah kesempatan wawancara dengan media, Brivio pernah berseloroh kalau Suzuki bahkan tidak punya obeng saat pertama mengajaknya bergabung di akhir 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Davide Brivio punya visi yang jelas dan besar saat dia memutuskan menerima pinangan Suzuki. Salah satu misi utamanya adalah merekrut rider-rider muda, yang sejalan dengan keinginan bos-bos Suzuki saat itu. Proyek yang dimulai dengan merekrut Maverick Vinales.
Meski ketika itu ada yang mengritik lantaran dianggap terlalu cepat membawa Vinales ke MotoGP, Suzuki dan Brivio terus berjalan dengan prinsipnya. Rider muda potensial yang berikutnya mereka rekrut adalah Alex Rins pada 2017, sebagai pengganti Vinales yang diboyong Yamaha.
Setahun berselang gantian Joan Mir dikontrak. Mir ketika itu baru 21 tahun, datang ke kelas MotoGP, dua tahun setelah dia memenangi gelar juara dunia Moto3.
Butuh tujuh tahun buat Brivio untuk membuat Suzuki dari tim yang bukan apa-apa menjadi juara dunia MotoGP. Itu dia raih di musim 2020, dengan mematahkan banyak prediksi - termasuk menjungkalkan Yamaha dan Ducati yang lebih banyak diunggulkan.
Tapi kini, hanya sekitar dua bulan setelah mengantar Suzuki jadi juara dunia, Brivio hari ini malah pamit pergi. Dia sekaligus meninggalkan MotoGP untuk mencari tantangan baru di Formula 1.
"Itu berita yang mengejutkan untuk kami terkait kepergian Davide dari Team Suzuki Ecstar. Rasanya ada seseorang yang mengambil sebagian diri saya, karena saya selalu berdiskusi dengannya tentang bagaimana mengembangkan tim dan motor. Dan kami sudah bekerjasama untuk periode yang panjang," ucap bos Suzuki MotoGP, Shinichi Sahara, dikutip dari Crash.
Kekecewaan dan kesedihan serupa ditunjukkan Joan Mir.
"Terima kasih Davide Brivio untuk memercayakan saya dan membantu saya meraih mimpi dan menjadi juara dunia MotoGP. Saya mendoakan yang terbaik dengan tantangan baru yang dihadapi," kicau Mir di akun Twitternya.
(din/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?