Bos Ducati, Gigi Dall'Igna bilang sulit mempertahankan pebalap andalannya untuk tetap berada di tim. Termasuk menyayangkan kepergian Jorge Lorenzo dari Ducati ke Honda.
Jorge Lorenzo pernah menghabiskan dua musim yang rumit bersama Ducati pada 2017-2018. Pebalap Spanyol itu memiliki momen naik-turun selama dua tahun di pabrikan Italia itu. Tahun pertama begitu sulit bagi Lorenzo setelah gagal meraih satupun kemenangan dan hanya tiga kali naik podium karena proses adaptasi yang tidak mudah.
Sampai akhirnya mampu mempersembahkan kemenangan pertama untuk Ducati usai juara di Mugello, Italia. Mulai kemenangan itu hingga lima balapan berikutnya, Lorenzo kembali kompetitif usai mencetak dua kemenangan lain (Catalunya, Austria) serta sekali finis kedua di Brno, Republik Ceko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, Lorenzo sempat bersinar di musim keduanya bersama Ducati dengan memenangi tiga balapan secara beruntun. Memang, performa menjanjikan tersebut terganggu dengan berbagai cedera yang menghinggapi Lorenzo sebelum akhirnya pindah ke Repsol Honda di 2019.
Tiga kemenangan, tujuh podium, dan empat pole dalam 31 start menjadi tanda karier Lorenzo selama bersama Ducati.
![]() |
Bos Ducati, Gigi Dall'Igna sempat mempertahankan Lorenzo agar tidak hengkang dari Ducati. Menurutnya sulit menahan rider Spanyol itu ke Honda, sama dengan Andrea Dovizioso yang memutuskan rehat sejenak karena buntu perihal nilai kontrak.
"Berbicara tentang pebalap berarti berbicara tentang personal. Sulit untuk memilih pebalap dan mempertahankan mereka, ini bergantung dengan banyak hal. Mungkin kami bisa meraih hal lebih baik jika kami mempertahankan Jorge," ucap dia seperti dikutip dari GPone, Minggu (13/12/2020).
"Tetapi seseorang harus selalu memahami situasi dan menjalani momen bersejarah ketika pebalap harus membuat keputusan tertentu," sambungnya.
Tapi kini Gigi Dall'Igna menyoroti cara Lorenzo balapan bersama saat jadi test rider Yamaha. Menurutnya pebalap Spanyol itu sudah kehilangan semangat untuk menggeber motor di sirkuit.
![]() |
"Saya tak berpikir dia (Lorenzo) mau membalap lagi. Silakan berikan dia motor apapun, tapi hasilnya tetap akan lambat. Itu karena dia sudah kekurangan gairah dan semangat untuk melakukan apapun yang dibutuhkan agar bisa menggeber motornya dengan cepat."
"Kami selalu ingat kalau menjadi pebalap itu adalah pekerjaan yang rumit. Butuh sikap mental yang tepat untuk bisa menghadapi kesulitan yang akan ditemui sepanjang musim," pungkasnya.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah