Halo, Malaikat Penyelamat Grosjean saat Mobilnya Crash dan Meledak di F1

Halo, Malaikat Penyelamat Grosjean saat Mobilnya Crash dan Meledak di F1

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 30 Nov 2020 10:06 WIB
BAHRAIN, BAHRAIN - NOVEMBER 29: A fire is pictured following the crash of Romain Grosjean of France and Haas F1 during the F1 Grand Prix of Bahrain at Bahrain International Circuit on November 29, 2020 in Bahrain, Bahrain. (Photo by Bryn Lennon/Getty Images)
Mobil Romain Grosjean terbakar setelah kecelakaan. Foto: Getty Images/Bryn Lennon.

Disitat dari berbagai sumber, perangkat proteksi perlindungan kokpit yang disebut Halo telah diadopsi di Formula 1 sejak 2018. Perangkat ini sempat menuai pro dan kontra. Namun faktanya, mobil Formula 1 membutuhkan Halo untuk melindungi pebalapnya.

Halo adalah struktur titanium berlapis serat karbon yang berada di atas kokpit mobil F1. Ini mampu menahan dampak besar yang berpotensi menyelamatkan nyawa pengemudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MONZA, ITALY - SEPTEMBER 02:  Max Verstappen of Netherlands and Red Bull Racing sits in his car fitted with the halo during practice for the Formula One Grand Prix of Italy at Autodromo di Monza on September 2, 2016 in Monza, Italy.  (Photo by Dan Istitene/Getty Images)Perangkat Halo di mobil Formula 1. Foto: Dan Istitene/Getty Images

Perangkat keselamatan Halo dibutuhkan menyusul kematian pebalap IndyCar Justin Wilson pada 2015. Sejak kecelakaan nahas itu, seruan untuk perlindungan kokpit yang lebih besar dalam balapan mobil formula tanpa atap meningkat. Wilson terhantam puing-puing di jalur balap di Pocono Speedway, menderita cedera otak traumatis.

Melihat kejadian nahas itu, Formula 1 memastikan kewajiban menggunakan Halo di setiap mobil balap F1 sejak 2018. Halo dinilai ampuh memberikan perlindungan tambahan untuk kepala pebalap Formula 1.

ADVERTISEMENT

Sistem ini tidak dikembangkan oleh tim, tetapi diproduksi oleh tiga pabrikan eksternal yang disetujui dan dipilih oleh FIA. Sehingga, sistem Halo memiliki spesifikasi yang sama untuk semua mobil Formula 1.

Dalam simulasi yang dilakukan oleh FIA, dengan menggunakan data dari 40 insiden nyata, penggunaan sistem tersebut menyebabkan peningkatan teoritis 17% dalam tingkat kelangsungan hidup pebalap.



Simak Video "Formula 1 2020 Kemungkinan Digelar Tanpa Penonton"
[Gambas:Video 20detik]

(rgr/din)

Hide Ads