Pebalap Yamaha gagal merebut gelar juara dunia. Juara dunia MotoGP 2020 malah disabet pebalap Suzuki, Joan Mir. Fabio Quartararo yang menjadi harapan besar bagi Yamaha malah keteteran di balapan MotoGP Valencia semalam WIB yang menjadi penentu gelar juara dunia.
Quartararo kesulitan sejak awal MotoGP Valencia. Saat perebutan posisi start pun Quartararo tampak kesulitan hingga akhirnya ia harus start dari posisi 11. Dewi fortuna belum berpihak kepada Quartararo saat balapan MotoGP Valencia sampai-sampai ia terjatuh.
"Itu adalah akhir pekan yang rumit. Sensasi saya sangat mirip dengan Le Mans. Saya berharap dapat menemukan solusi untuk semua masalah ini. Sayangnya, kami kekurangan kecepatan dan cengkeraman, seperti yang kami miliki di Barcelona saat saya menang. Sangat sedikit yang bisa dikatakan. Saya pikir sudah jelas," kata Quartararo dikutip GP One.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal musim MotoGP 2020, penampilan Quartararo sangat menjanjikan. Bahkan, ia menjadi juara dua kali di balapan MotoGP di Jerez.
"Selama lockdown, saya berlatih tidak seperti sebelumnya dan di Jerez, saya merasa nyaman dengan motor, sedemikian rupa sehingga saya bisa beradaptasi dengan setiap situasi. Sayangnya, di trek di mana kami sedikit menderita tahun lalu, sekarang kesulitan meningkat dan Anda menemukan diri Anda berjuang dari belakang. Semua ini tidak bisa saya pahami," sebutnya.
![]() |
Sebelum MotoGP Valencia, Quartararo hanya tertinggal 37 poin dari Joan Mir. Namun, Quartararo tidak bisa memanfaatkan peluang menjadi juara dunia MotoGP 2020 dan menyerahkan gelar itu kepada Joan Mir.
"Di Tikungan 2, saya terlambat mengerem dan melebar. Kemudian saya akhirnya jatuh, bahkan berisiko menabrak Maverick. Saya tidak pernah memiliki perasaan yang baik hari ini. Masalahnya adalah, kami berada di sini di Valencia selama dua minggu, dan kami belum meningkatkan apa pun. Semua perubahan yang dilakukan pada motor tidak ada gunanya. Situasinya selalu sama," kata Quartararo.
Bahkan, Quartararo menyinggung bahwa motor MotoGP Yamaha spek 2020 kurang mendukung. Ia menyebut motor Yamaha ini bukan pilihan tepat.
"Faktanya, saya yakin Yamaha 2020 bukanlah pilihan yang tepat. Antara lain, lompatan dari motor tahun lalu ke motor ini cukup besar. Dengan M1, di tahun 2019, saya bisa konsisten di hampir semua trek. Tapi sekarang Anda berpindah dari satu trek ke trek lain di mana Anda menemukan diri Anda berjuang untuk posisi kesepuluh, jika itu berjalan dengan baik. Ini membuat frustrasi ketika Anda banyak bekerja tetapi, pada akhirnya, Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan, juga karena kami memiliki kecepatan yang berbeda dari hari ini dalam pengujian. Tapi kami tahu betul bagian mana yang harus diintervensi, dan Yamaha harus membantu kami," ujar pebalap asal Prancis itu.
Lebih dari itu, Quartarao menyanjung Joan Mir yang menjadi juara dunia MotoGP 2020. Sayangnya, ia menyesali tak bisa bersaing merebut gelar juara dunia MotoGP 2020.
"Joan pantas mendapatkan Juara Dunia ini, karena dia cepat dan di atas segalanya, konstan. Sesuatu yang saya malah kurang. Sayangnya, inilah yang membuat perbedaan," tutupnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!