Joan Mir Tak Salah Tolak Honda Pilih Suzuki?

Joan Mir Tak Salah Tolak Honda Pilih Suzuki?

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 09 Nov 2020 17:14 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 06: Joan Mir of Spain and Team Suzuki ECSTAR rounds the bend during the free practice for the MotoGP of Europe at Comunitat Valenciana Ricardo Tormo Circuit on November 06, 2020 in Valencia, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Joan Mir juara MotoGP Eropa 2020 Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Joan Mir semakin dekat dengan juara usai memenangi seri MotoGP Eropa 2020. Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivo senang betul sampai-sampai kilas balik merebutkan Joan Mir, yang memang diincar Honda jadi tandem Marc Marquez.

Pebalap kelahiran September 1997 lalu itu cuma semusim saja tampil di Moto2. Sebelumnya, Joan Mir sempat dikabarkan menjadi kandidat terkuat sebagai pengganti Dani Pedrosa di Repsol Honda.

Tapi, Joan Mir lebih memilih bergabung dengan Suzuki pada 2019, di mana Suzuki GSX-RR belum tampil konsisten sejak 2015 kembali berkibar di bawah tangan Davide Brivio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kali saya berbicara dengan Mir dia mengatakan kepada saya bahwa ada masalah, bahwa dia sudah punya opsi dengan Honda. Namun, pada saat itu, saya bertanya kepadanya apa yang ingin dia lakukan dan dia menjawab bahwa dia menginginkan Suzuki," kata Davide Brivio seperti dikutip dari Sky Sports, Senin (9/11).

Joan Mir, di usianya yang masih muda, punya alasan dalam mengambil keputusan untuk gabung Suzuki. Keyakinan si rider muda terhadap proyek Suzuki pun kian menyemangati Suzuki.

ADVERTISEMENT

"Kami hanya harus bangga dengan apa yang kami lakukan, juga untuk semua orang yang ada di rumah. Kami berharap untuk berakhir dengan baik dan ini benar-benar tahun untuk dikenang. Pekerjaan setiap orang penting, Guintoli sangat pandai memilih apa yang kita butuhkan. Komentarnya sering kali bertepatan dengan komentar para pengendara resmi. Kami senang dengannya dan kami ingin terus bersamanya tahun depan juga," ungkap Brivio.

Sebelum seri di MotoGP Eropa, Mir bisa memuncaki klasemen tanpa sekalipun menang. Mir paling maksimal meraih tiga kali podium runner-up dan tiga kali podium ketiga, termasuk di seri MotoGP Teruel sebelumnya.

Kini Mir bisa menepuk dada karena berhasil meraih kemenangan perdananya setelah naik ke MotoGP tahun lalu. Bahkan jika berhasil jadi juara dunia MotoGP, kelayakan Mir tidak akan dipertanyakan lagi.

Dengan tersisa dua seri balapan, secara matematis Mir berpeluang mengunci gelar tahun ini di MotoGP Valencia pekan depan, yang akan digelar di sirkuit yang sama. Jika ia berhasil finis minimal di posisi tiga besar, maka status juara dunia dipastikan tersemat padanya. Atau situasi lainnya, ia hanya perlu mengunci gelar dengan 14 poin tambahan di dua sesi tersisa.

Meski begitu, Mir enggan membusungkan dada. Rider 23 tahun itu sadar ia masih harus menuntaskan tugasnya, memastikan dirinya benar-benar tak sanggup dikejar siapapun di puncak.

"Sekarang kami harus lebih cerdas. Karena kami punya keuntungan yang bagus dalam hal perolehan poin, betul-betul bagus, namun semuanya belum selesai," kata Mir dalam jumpa pers seusai balapan, seperti disiarkan akun Twitter resmi MotoGP.




(riar/rgr)

Hide Ads