VR46 Academy mulai memetik sukses besar di musim 2020. Mungkin belum banyak yang tahu, Sekolah balap milik Valentino Rossi itu menyimpan sisi gelap yang menyedihkan.
Musim balap 2020 bisa dibilang menjadi periode paling sukses buat VR46 Academy. Satu per satu rider jebolan sekolah balap tersebut meraih sukses besar.
Yang paling cemerlang tentu saja Franco Morbidelli saat dia meraih kemenangan perdana di kelas MotoGP pada balapan di San Marino. Di race yang sama, Franco Bagnaia berhasil finis di posisi kedua. Mereka adalah anak didik Rossi di VR46 Academy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di seri yang sama, dua murid Rossi yang berlaga di kelas Moto2 malah bisa finis 1-2. Luca Marini jadi juara sementara Marco Bezzecchi finis sebagai runner up. Itu artinya, dari sembilan podium yang tersedia pada balapan tersebut, empat di antaranya diambil jebolan VR46 Academy.
![]() |
Keberhasilan Morbidelli, Bagnaia, sampai Marini adalah buah perjuangan panjang Rossi. Enam tahun sejak akademi berdiri dan ratusan juta lira digelontorkan, Rossi membuktikan kalau dia juga bisa jadi guru yang baik.
Di beberapa kesempatan, Rossi menyebut motif di balik dirinya membangun VR46 Academy adalah demi membantu pebalap muda Italia mendapatkan pendidikan balap mumpuni supaya bisa bersaing di berbagai ajang.
Tapi di balik itu sebenarnya ada cerita gelap, sebuah momen menyedihkan terkait mendiang Marco Simoncelli. Rossi mengaku kalau Simoncelli, yang tewas dalam kecelakaan MotoGP di Sirkuit Sepang, adalah salah satu alasan dan motivasi dia mendirikan akademi balap.
"Saya sangat menyukai akademi ini. Kami suka menciptakannya. Semuanya lahir bersama Marco Simoncelli, yang di tahun 2006/2007 mengalami krisis. Dia tak tangguh saat itu dan bilang ke saya: 'Aku sedang terperosok di lumpur saat ini dan saya tak bisa melihat jalan keluar. Bolehkan aku melihatmu berlatih? Maukah kamu memberiku bantuan? Bisakah kita berlatih bersama?'" kata Rossi menceritakan ulang bagaimana dia membantu Simoncelli.
![]() |
"Ketika itu saya adalah sahabat Marco. Tapi,sama seperti yang lain, dia iri dengan cara saya menyiapkan diri menjelang balapan. Tapi pada akhirnya dia bilang ke saya: 'Akan sangat menyenangkan jika ada orang yang bersama saya saat saya berlatih atau saat saya akan mengendarai motorcross'. Saya pikir itu adalah cara untuk membuatnya berkembang, menjadi lebih kuat. Saat itulah akademi itu lahir," papar Rossi.
VR46 Academy, Cara Rossi Mengenang Simoncelli
Sekitar tiga tahun setelah kematian Simoncelli, Rossi memutuskan untuk membangun akademi balap. Sosok Simoncelli, yang adalah teman sekaligus murid pertamanya, menjadi salah satu motivasi utama The Doctor.
Kematian Simoncelli di Sepang disebut Rossi sebagai salah satu hari terkelam dalam hidupnya. Peristiwa tersebut memberi pengaruh besar dalam kehidupan The Doctor setelahnya.
"Setelah kematian Marco Simoncelli, ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan Vale. Marco adalah pebalap yang bisa berlatih dalam level yang sama dengan Vale, dan akademi itu merupakan bagian dari kehilangan Marco," ucap CEO VR46 Academy, Albi Terbaldi, dikutip dari The Race.
"Di satu sisi, kami membangun akademi ini dengan terbalik, karena awalnya kami berteman dengan pebala-pebalap ini dan kemudian baru kami bekerja bersama mereka. Aneh bagaimana kehidupan memberi kita banyak hal. Karena itu bisa saja sesuatu yang kejam namun juga hebat di saan bersamaan. Akademi ini adalah sebuah tribut buat Marco.
Kecelakaan yang merengut nyawa Marco Simoncelli jadi kehilangan besar buat Valentino Rossi. Namun dari kejadian pahit itu dia menciptakan Simoncelli-Simoncelli baru. Anak-anak didik Rossi akan meneruskan nama besar The Doctor di ajang MotoGP.
(din/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?