Bos Petronas Yamaha Tunggu Pesan WA dari Rossi

Bos Petronas Yamaha Tunggu Pesan WA dari Rossi

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 01 Mei 2020 12:16 WIB
Yamaha MotoGPs Valentino Rossi of Italy (L) and Petronas Yamaha SRTs Fabio Quartararo attend a press conference at Losail Circuit in Doha on March 7, 2019, ahead of the seasons start at Qatar MotoGP grand prix on March 10. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP)
Bos Petronas Yamaha tengah menanti kabar dari Valentino Rossi Foto: AFP/GIUSEPPE CACACE
Jakarta -

Masa depan Valentino Rossi di dunia balap MotoGP tengah menjadi pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, Yamaha mengatakan tetap mendukung kiprah pebalap berusia 41 tahun ini.

Dua opsi yang dikaitkan dengan 'The Doctor', yakni lanjut balapan dengan tim satelit, atau memutuskan pensiun. Tetapi tak mudah bagi pebalap yang menginjak usia kepala 4.

Bos tim Petronas Yamaha, Razlan Razali menyebut bakal pertimbangkan untuk menampung Rossi. Namun, sejauh ini belum ada komunikasi dari tim atau manajemen legenda hidup MotoGP tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku selalu memeriksa ponselku setiap hari dan sejauh ini aku belum melihat apa-apa, aku berharap setidaknya Valentino mengirim pesan WhatsApp atau apalah," canda Razali dikutip dari Crash.net, Kamis (30/4/2020).

Namun sebelum itu, Razali menambahkan perlu mengetahui keinginan Rossi lebih dulu.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak akan menutup pintu dan mengabaikannya. Dia adalah juara dunia 9 kali dan punya nilai besar untuk marketing dan exposure bagi kami."

"Tapi kami perlu benar-benar memahami soal kesepakatan. Apa yang harus dan tidak boleh dilakukan, kita perlu memahami apa yang diinginkannya," jelas Razali.

Sementara The Doctor awalnya hendak memutuskan karirnya usai mengikuti lima atau enam seri MotoGP 2020. Tetapi, virus Corona terus membuat jadwal balapan ditunda dan sampai saat ini masih tanda tanya.

Sementara Bos tim pabrikan Yamaha, Lin Jarvis berharap Rossi terus tetap balapan. Jika pun memilih pensiun, Rossi layak mendapatkan pesta perpisahan yang lebih meriah.

"Keinginan saya itu dia terus membalap; mengakhiri karir seperti ini, dengan balapan lebih sedikit, kurang pas untuk seorang juara seperti dia," tutur Jarvis di GP One.




(riar/din)

Hide Ads