PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan keuntungan ekonomi sebesar Rp 500-600 miliar dari penyelenggaraan perdana Formula E Jakarta. Keuntungan itu didapat dari kedatangan para tim dan penyelenggara Formula E yang akan meningkatkan pemasukan bagi tempat penginapan, kuliner dan pariwisata. Realistiskah target tersebut?
Dijelaskan pengamat olahraga Budiarto Shambazy, cukup sulit mendapatkan keuntungan sebegitu besar dari penyelenggaraan pertama Formula E. Terlebih olahraga ini masih kurang populer di Indonesia jika dibandingkan balap Formula 1.
"Agak sukar membayangkan keuntungan ratusan miliar pada gelar lomba perdana seperti ini. Pertama lombanya masih kurang populer, nggak seperti Formula 1," ujar Budiarto, saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain masih belum cukup diminati penonton balap di Tanah Air, faktor kedua yang juga tak kalah penting adalah situasi global, khususnya di Asia yang kini masih diramaikan dengan wabah virus corona. Dikhawatirkan itu akan mengurangi jumlah penonton mancanegara di Formula E Jakarta.
Baca juga: Formula E Monas dalam Angka |
"Tidak kalah penting lagi corona virus. Jadi diperkirakan ekonomi global maupun regional akan melambat. Walaupun (lomba-red) itu Juni ya, tapi kan sekarang ini hebohnya belum berhenti. Dan penonton yang diharapkan kan dari regional Asia-Pasifik. Itu semuanya lagi kena corona virus. Jadi ini juga tantangan cukup sukar untuk dihadapi," lanjutnya lagi.
Menurut Budiarto, di penyelenggaraan perdana Formula E Jakarta, pihak panitia punya risiko rugi dan risiko untung. Jadi sebaiknya jangan dihitung-hitung dulu. "Jadi jangan dihitung untung rugi dulu deh. Yang penting, ada nggak yang nonton. Itu dulu," kata Budiarto.
"Rugi nggak papa, kan 5 kali (penyelenggaraannya-red). Ambil aja yang pertama ini sebagai sebuah pelajaran. Yang penting penyelenggaraannya bagus, panitianya kerja baik, dan nggak ada kendala tiba-tiba yang bisa mengganggu lomba di tengah jalan," pungkasnya.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?