Formula E Jakarta Targetkan Keuntungan Rp 600 Miliar, Realistis?

Formula E Jakarta Targetkan Keuntungan Rp 600 Miliar, Realistis?

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 17 Feb 2020 14:19 WIB
BERLIN, GERMANY - MAY 25: In this handout from FIA Formula E -  Alexander Sims (GBR) BMW I Andretti Motorsports, BMW iFE.18 at Tempelhof Airport on May 25, 2019 in Berlin, Germany. (Photo by FIA Formula E/Handout/Getty Images)
Ilustrasi penyelenggaraan balap Formula E.Foto: (Getty Images)
Jakarta -

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan keuntungan ekonomi sebesar Rp 500-600 miliar dari penyelenggaraan perdana Formula E Jakarta. Keuntungan itu didapat dari kedatangan para tim dan penyelenggara Formula E yang akan meningkatkan pemasukan bagi tempat penginapan, kuliner dan pariwisata. Realistiskah target tersebut?

Dijelaskan pengamat olahraga Budiarto Shambazy, cukup sulit mendapatkan keuntungan sebegitu besar dari penyelenggaraan pertama Formula E. Terlebih olahraga ini masih kurang populer di Indonesia jika dibandingkan balap Formula 1.

"Agak sukar membayangkan keuntungan ratusan miliar pada gelar lomba perdana seperti ini. Pertama lombanya masih kurang populer, nggak seperti Formula 1," ujar Budiarto, saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain masih belum cukup diminati penonton balap di Tanah Air, faktor kedua yang juga tak kalah penting adalah situasi global, khususnya di Asia yang kini masih diramaikan dengan wabah virus corona. Dikhawatirkan itu akan mengurangi jumlah penonton mancanegara di Formula E Jakarta.

"Tidak kalah penting lagi corona virus. Jadi diperkirakan ekonomi global maupun regional akan melambat. Walaupun (lomba-red) itu Juni ya, tapi kan sekarang ini hebohnya belum berhenti. Dan penonton yang diharapkan kan dari regional Asia-Pasifik. Itu semuanya lagi kena corona virus. Jadi ini juga tantangan cukup sukar untuk dihadapi," lanjutnya lagi.

ADVERTISEMENT

Menurut Budiarto, di penyelenggaraan perdana Formula E Jakarta, pihak panitia punya risiko rugi dan risiko untung. Jadi sebaiknya jangan dihitung-hitung dulu. "Jadi jangan dihitung untung rugi dulu deh. Yang penting, ada nggak yang nonton. Itu dulu," kata Budiarto.

"Rugi nggak papa, kan 5 kali (penyelenggaraannya-red). Ambil aja yang pertama ini sebagai sebuah pelajaran. Yang penting penyelenggaraannya bagus, panitianya kerja baik, dan nggak ada kendala tiba-tiba yang bisa mengganggu lomba di tengah jalan," pungkasnya.




(lua/lth)

Hide Ads