Wah, ketangguhan apa saja yang ditawarkan mesin F1 Renault ya? Saat detikOto menyambangi Renault Sport F1 yang berada di Viry-Chatillon di Paris Selatan. Keseriusan Renault bisa menguasai ajang F1 terlihat jelas.
Renault pun tidak malu untuk berbagi ketangguhan akan mesin Formula One terbaru mereka di 2015. Karena dalam agenda F1 2015 musim ini baru akan diawali di Melbourne Australia, pada 13-15 Maret 2015. Dan akan berakhir di Abu Dhabi pada 27-29 November 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami mengubah mesin karena ada peraturan baru dari Formula One. Namun mesin terbaru kami bakal lebih bertenaga dan lebih ramah lingkungan. Karena mesin ini lebih High technology," ujar salah satu Project Leader Engine Renault.
"Sebelumnya kami menggunakan mesin V8, dan sekarang karena ada peraturan F1 terbaru kami mengubahnya menggunakan mesin V6 Turbocharged. Kami juga mengusung βEnergy Recovery Systemsβ, yang bisa menghasilkan tenaga kinetik (ERS-K) dengan mengusung motor listrik (MGU-H and MGU-K), dan exhaust heat energy (ERS-H)," tambah Chief technical 2 Renault, yang disapa Tom.
Tom pun menambahkan mesin ini bakal lebih baik dalam pengaturan pembakaran, lebih ramah lingkungan, bakal lebih kecil dan lebih ringan.
"Berat mesin F1 terbaru kami juga bakal lebih ringan dan lebih ramah lingkungan. Hanya memiliki bobot 100 kg dan hanya mencapai 100 g/km," ujar Tom.
"Peraturan baru juga harus kami menciptakan energi kinetik, menggunakan elektrik motor, dan itu saling bersinambungan. Sehingga mesin kami 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan mesin sebelumnya, bisa mencapai 1020 tenaga kuda," tambahnya.
Dikesempatan yang sama, detikOto pun melihat langsung bagaimana para teknisi Renault bekerja serta menguji ketangguhan mesin. Salah satunya dengan menggunakan dyno test khusus untuk mesin Formula One.
"Disini kami melakukan simulasi dan mengetahui ketangguhan mesin, mensetting mesin, dan mencari kekurangan apa saja yang ada dalam mesin. Kami mengujinya setiap 5.000 km, saat mencapai angka tersebut kami terus mengevaluasi dan melahirkan mesin baru," ujar Chief Dyno Test Renault.
"Selain itu kami mengujinya layaknya saat berada dalam sirkuit. Kami juga disini menguji sensor, melihat pengujian silinder, menguji injeksi, dan lain-lainnya," tambahnya.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?