Menko Airlangga Paparkan Perkembangan Otomotif RI dalam CEO Intimate Sharing Session IIMS 2022

Menko Airlangga Paparkan Perkembangan Otomotif RI dalam CEO Intimate Sharing Session IIMS 2022

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 01 Apr 2022 13:57 WIB
Sharing Session With Airlangga Hartarto di arena IIMS Hybrid 2022
Sharing Session With Airlangga Hartarto di arena IIMS Hybrid 2022 (Luthfi Anshori/detikOto)
Jakarta -

Usai membuka ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar sesi diskusi bersama untuk membahas perkembangan otomotif di Indonesia. Bagaimana laporannya?

Acara dengan tajuk Sharing Session With Airlangga Hartarto di arena IIMS Hybrid 2022 dilaksanakan di Ballroom JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Sejumlah pemangku kepentingan turut hadir dalam acara ini, mulai dari Direktur Utama Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh selaku penyelenggara IIMS Hybrid 2022, para perwakilan sponsor (Danamo, Adira, MUFG), hingga Agen Pemegang Merek (APM) peserta IIMS Hybrid 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemaparannya Menko Airlangga mengatakan Indonesia mampu keluar dari situasi sulit akibat pandemi COVID-19, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada kuartal IV (2021).

Di sektor otomotif, Airlangga mengatakan pada 2020 lalu produksi kendaraan roda empat mengalami penurunan hampir 30% (jadi sekitar 700 ribu) akibat pandemi COVID-19. Namun pada 2021 lalu industri otomotif berhasil pulih dengan angka yang naik mencapai 1,2 juta.

ADVERTISEMENT

"Dan ini kita lihat kapasitasnya masih 2,35 juta. Artinya kita masih punya tenaga untuk menggenjot output dari pada sektor otomotif. Jadi salah satu yang pemerintah dorong, dengan melihat kapasitas yang ada, apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk unutilized capacity," kata Airlangga.

"Terkait dengan produksi (kendaraan roda empat), Januari sampai Februari sudah 230 ribu (unit). Dan diharapkan di tahun ini kita masih bisa menjaga tingkat produksi," sambung Airlangga.

Pemulihan industri otomotif nasional juga tak lepas dari kebijakan relaksasi pajak mobil baru yang diterapkan pemerintah pada tahun lalu. Kebijakan ini membuat harga mobil turun belasan hingga puluhan juta rupiah dari harga normal.

Kebijakan itu berbentuk PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) DTP (Ditanggung Pemerintah). Dalam penerapannya, relaksasi PPnBM terus diperpanjang sejak dimulai pada Maret 2021. Skemanya berganti, hingga berakhir pada 31 Maret 2022.

(lua/din)

Hide Ads