Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah

Foto Oto

Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah

Dok. detikcom - detikOto
Rabu, 06 Apr 2022 19:27 WIB

Jakarta - Arus lalu lintas Jakarta kembali dilanda peningkatan yang signifikan. Bahkan, kemacetan di Jakarta lebih parah dari 2019 dan 2021.

Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jakarta Timur, Senin (28/3/2022), pukul 10.15 WIB.

Mengambil contoh pada Selasa 29 Maret, peningkatan arus lalu lintas naik hingga 39%, puncaknya pada pukul 5 sore. Agung Pambudhy/detikcom.

Ratusan kendaraan melintas di kawasan Jalan Perintis Kemerdekaaan dan Yos Sudarso, Jakarta, Kamis (30/3/2022). Pantauan di lapangan sejak jam 8 pagi, kendaraan motor dan mobil mulai ramai.

Kemudian pada hari Rabu 30 Maret, peningkatan lalu lintas sudah terlihat sejak jam 6 pagi. Kemudian pada hari Rabu 30 Maret, peningkatan lalu lintas sudah terlihat sejak jam 6 pagi. Pradita Utama/detikcom.

Pemerintah memastikan PPKM tetap diperpanjang di Indonesia. Ruas Tol Dalam Kota mengarah ke Cawang, Jakarta terpantau macet sore ini.

Dalam sepekan terakhir, kemacetan paling parah terjadi pada hari Kamis, 31 Maret 2022 tepatnya pada pukul 6 sore. Kemacetan di Jakarta pada hari itu meningkat hingga 58%. Dengan kata lain, kepadatan yang terjadi dua kali lipat dari periode 2019 dan 2021. A.Prasetia/detikcom

Kemacetan terlihat di Jalan MT Haryono, Jakarta. Meski PPKM di Ibu Kota kembali diperpanjang, kemacetan kembali terlihat di jalan-jalan Jakarta. Ini potretnya.

Baru pada hari Minggu 3 April 2022, arus lalu lintas terlihat mereda. Bisa jadi meredanya kemacetan karena hari pertama ibadah puasa Ramadan. Terlihat pada hari Minggu, lalu lintas menurun hingga 13% terutama pada jam 5. Agung Pambudhy/detikcom.

Pemprov DKI Jakarta batal menerapkan sanksi tilang bagi kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi pada 13 November mendatang.

Sehari setelahnya, kemacetan kembali terjadi. Pada hari Senin 4 April puncak kemacetan terjadi pada sore hari tepatnya pukul 5. TomTom Index mencatat peningkatan arus lalu lintas hingga 19% dibanding rata-rata pada 2021. Sementara di pagi hari, kepadatan yang terjadi tidak signifikan. Grandyos Zafna/detikcom.

Usai diguyur hujan, kemacetan parah mengular panjang di sejumlah ruas jalan di ibukota Jakarta. Salah satunya Tol Dalam Kota, maupun di jalan arteri MT Haryono, Jakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengakui bahwa ada peningkatan lalu lintas di Jakarta. Ini lantaran kendaraan melakukan pergerakan di waktu yang sama. Sambodo menambahkan bahwa dalam satu pekan terakhir terjadi peningkatan volume kendaraan di jalanan Ibu Kota. Dia menyebut peningkatan terjadi hingga 18 persen. Rengga Sencaya/detikcom.

DKI Jakarta sekarang kembali berstatus PPKM level 2. Tol Dalam Kota arah Cawang terpantau macet.

Salah satu penyebabnya diduga karena beberapa kantor telah menerapkan kebijakan Work From Office 100%. A.Prasetia/detikcom

Arus lalu lintas di Jakarta kembali akrab dengan kemacetan. Antrean panjang kendaraan pun terlihat di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, pagi ini.

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) menyebut, kondisi lalu lintas khususnya Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia tidak akan lebih baik jika pemerintah tidak melakukan tindakan radikal. Dia menyarankan agar populasi kendaraan dikendalikan. Pradita Utama/detikcom

PPKM Darurat di Ibu Kota dinilai belum efektif. Mobilitas masyarakat masih tinggi ditandai dengan kemacetan yang terjadi dimana-mana.

Memang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah punya peraturan terkait beli mobil harus punya garasi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Transportasi. Namun, kebijakan itu belum diterapkan secara maksimal. Hingga kini, masih banyak pemilik mobil di Jakarta yang tidak punya garasi dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Pradita Utama/detikcom.

Antrean panjang kendaraan terlihat di Jalan Kapten Tendean, Jakarta. Kemacetan diketahui terjadi imbas menyempitnya jalan akibat proyek galian.

Kebijakan gage (ganjil genap) dinilai hanya upaya sesaat, bukan merupakan solusi efektif dan permanen. Gage, 3 in 1 dan rekayasa lalin adalah upaya yang sifatnya temporer. Bagaimana menurut Anda? Grandyos Zafna/detikcom.

Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Jakarta Macet Lagi, dan Bertambah Parah
Hide Ads