Tanggal 17 November, tibalah saatnya memulai perjalanan Road Warriors 2014. Kalau peserta lain udah stay di Jakarta, saya berangkat dari Bandung jam 2.30 WIB. Sepanjang jalanan yang masih gelap tidak membuat saya putus semangat untuk menuju Jakarta.
Sampai akhirnya saya tiba pukul 7.20 WIB di kantor detikco. Para finalis Road Warriors 2014 langsung meeting masalah route dan peraturan touring menuju Padang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan kita mulai sekitar pukul 8.30 WIB dari kantor detikcom Jakarta menuju Merak. Selama di perjalanan banyak ditemukan kemacetan dan cuaca yang panas sampai harus bercucuran keringat.
Singkat cerita, tibalah kami di pelabuhan merak pukul 17.20 WIB untuk menyebrang menuju Lampung. Aktifitas selama di kapal feri kami hanya beristirahat karena begitu lelah menempuh perjalanan yang cukup berat.
Tidak terasa juga perjalanan semala 2 jam di kapal feri, kami tiba di pelabuhan bakauheni, Lampung. Kami disambut oleh derasnya hujan. Jalanan
yang berlubang cukup membuat kami kesulitan, tapi dengan bekal pengalaman riding yang cukup lama semua rintangan kami hadapi dengan santai hingga tiba di Bandar Lampung.
Pagi pun tiba, kami semua peserta finalis Road Warriors 2014 sarapan pagi dulu di Hotel Sheraton Lampung sebelum melanjutkan perjalanan menuju Krui. Sempat juga kami briefing untuk route yang akan kita tempuh dan formasi riding agar tetap safety serta tidak lupa untuk
berdoa bersama agar tidak ada hal yang tidak di inginkan selama perjalanan.
Tepat pukul 9.30 WIB kami semua rombongan Road Warriors 2014 bersiap untuk melanjutkan perjalanan dari hotel Sheraton Lampung menuju Krui sepanjang 230 km. Sebelum kita berangkat menuju Krui, kita sempatkan dulu muter-muter di kota Bandar Lampung untuk berkampanye safety riding dengan cara riding yang tertib dan menaati peraturan lalu lintas.
Selama perjalanan menuju Krui kami semua sangat menikmatinya, karna berbeda sekali dengan jalanan sebelumnya yang kami lalui. Jalanan menuju krui sangatlah mulus dan jarang mobil ditambah pemandangan alam yang alami dari Sumatera.
Acara Road Warriors ini mantap banget, banyak pengalaman yang belum pernah saya rekam. Gak mau kelewat, kita nikmati dulu hasil kaya Allah Yang Maha Kuasa sambil istirahat makan siang di Rumah Makan Lestari Pantai Terbaya Kota Agung.
Sebelum kita lanjut perjalanan, kita cek up ulang kendaraan, tidak lupa briefing dan berdoa bersama untuk kelancaran selama perjalanan.
Sekarang giliran saya yang mengalami trouble, ban belakang saya bocor. Sambil melanjutkan perjalanan kita cari dulu tukang tambal ban.
Perjalanan dilanjut menuju bengkulu. Sepanjang perjalanan kita tetap ditemani jalan yang berlubang dan berliku. Tapi kita tetap
semangat untuk menempuh perjalanan menuju bengkulu.
Dalam perjalanan yang berlubang dan berkelok-kelok kita juga di suguhi pemandangan langsung pantai-pantai indah, tapi sayang kita tidak bisa menepi dulu untuk menikmatinya. karna melihat tujuan yang akan kita tempuh masih sangat jauh.
Sungguh luar biasa perjalanan menuju Padang melewati jalur Barat Sumatera ini, hutannya yang masih alami, pemandangan indah pantai, jalan berliku dan berlubang semua menyatu.
Setelah melewati beberapa desa, kita diberi tantangan lain selain jalan berliku dan lobang- lobang. Tantangan itu adalah hewan Sapi yang melintas di jalan raya. Lagi enak-enak narik gas, tiba2 ada Sapi nyebrang.
Akhirnya moment yang saya tunggu-tunggu telah tiba. Yup, menepi di salah satu pantai yang saya tidak tau nama pantainya. Disana langsung melakukan foto-foto.
Setelah lelah mengarungi perjalanan yang cukup melelahkan, kita lanjut istirahat sambil makan siang di rumah makan yang tidak tahu namanya. Setelah makan siang, kita kembali melanjutkan perjalanan menuju Bengkulu.
Perjalanan kita ditemani guyuran hujan dan perjalanan berkelok hutan menjadi pemandangan selama perjalanan menuju Bengkulu. Selain pemandangan laut sepanjang jalan kita juga di suguhi pemandangan pelangi indah.
Saat menjelang maghrib tiba gak lupa juga menepi dulu untuk menunaikan ibadah shalat. Lanjut gas terus sampai bengkulu, alhamdulillah selama perjalana munuju Bengkulu ini, kami tidak banyak mendapatkan kesulitan.
Tibalah kita di Bengkulu tepat pukul 21.30 WIB, kita juga di sambut oleh Club/Community kota Bengkulu yang tergabung dalam Yamaha Raider Federation Indonesia atau sering di sapa YRFI.
Waktunya untuk melanjutkan perjalanan menuju Mukomuko. Hotel yang nyaman dan bersih membuat tidur saya nyenyak. Rute yang kita tempuh kurang lebih 240 km dan kita akan menelusuri pesisir pantai jalur barat
Sumatra lanjut berdo'a bersama untuk keselamatan di jalan, yang di pimpin oleh bang Andry sebagai konsultan acara Road Warriors.
Sebelum berangkat melanjutkan perjalanan kita mampir dulu ke bengkel Yamaha di kota Bengkulu untuk menjemput Siti Muzainah yang terlebih dahulu ke sana bersama crew detikOto untuk mengganti kanvas kopling, sekalian cek up kendaraan.
Pertama berangkat cuaca masih panas, dan selepas
makan siang awan hitam mulai menyelimuti wilayah Lais. Dari Lais, Ketahun, Ipuh dan hingga sampai di Mukomuko hujan masih terus mengguyur kadang deras kadang sedang.
Tepat pukul 21.00 WIB kami sudah menginjak aspal Mukomuko dan beristirahat di hotel Madiyara.
Tiba di etape terakhir menuju Padang, Sumatera Barat. Cuaca cerah mengawali perjalanan kita. Untuk rutenya itu sendiri masih sama yakni bukit-bukit dan pesisir pantai, dan di etape terakhir ini jarak tempuh dari Mukomuko menuju Padang adalah 282 km dan akan ditempuh
dengan waktu kurang lebih 9 sampai 10 jam.
Akhirnya setelah kita menempuh lebih 1.300 km dari Jakarta, kami finish di Padang sekitar pukul 20.00 WIB. Rasa cape, setres, pegel-pegel terbayar sudah saat tiba di Padang, seneng banget kita bisa finish
di Padang tanpa ada accident, semua selamat sampai tujuan.
Di Padang kita di sambut oleh Byonic Padang dan SGCI Padang, kami diajak makan malam juga, menunya Sate Padang. nikmat bener bumbu kentalnya Sate khas Padang.
Selama di Padang kami melakukan city touring dari kota Padang ke Bukittinggi hingga ke Kelok 44 dan serta ke Danau Maninjau pastinya. Perjalanan dimulai pukul 10.00 WIB hotel Pangetan Beach menuju Bukittinggi.
Untuk rutenya kami memilih danau Maninjau terlebih dahulu. Dari jalur Padang menuju danau Maninjau kami disuguhi panorama air terjun tepi jalan yaitu Lembah Anai.
sempatkan dulu untuk foto-foto di Lembah Anai.
Lepas dari air terjun Lembah Anai perjalanan langsung dilanjutkan menuju danau Maninjau. Panjang perjalanan dari kota Padang menuju danau adalah sekitar 100 km .
Petunjuk arahnya cukup mudah dengan hanya mengikuti arah menuju Maninjau agan sudah bisa sampai tujuan. Sepanjang perjalanan menuju danau Maninjau aspal sangat mulus gan dan masih ditemani pemandangan indah alam Sumatra Barat.
Dihari kedua di Kota Padang adalah puncak acaranya sekaligus hari terakhir kita berada di Kota Padang. Road Warriors 2014 tidak hanya sekedar touring dan mengkampanyekan safety riding.
Kami para pejuang jalanan ini juga melakukan kegiatan baksos. Bentuk baksosnya adalah memberikan sumbangan berupa uang tunai untuk membangun masjid atau orang Padang menyebutnya Surau yang bernama Kacang Kaum Toboh Buruak Pakandangan, Padang Pariaman.
Pokonya nikmat deh santap makan siang di kediaman bapak
Muzakar Harun, setelah makan lanjut jalan ke Dealer Yamaha Padang CV.
Tjahaja Baru.
Disana kita diberi sambutan kembali oleh pihak dealer. Kita istirahat di dealer tersebut, sambil mengurus kendaraan yang akan di kirim ke jakarta lagi.
Kalau Anda punya hobi yang sama seperti saya, ayo ikut pendaftaran Road Warriors 2015 nanti di detikOto dan ceritakan apa pengalamanmu selama di perjalanan.
(ady/ady)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar