Kata Pertamina soal Konsumen Pindah ke SPBU Swasta

Kata Pertamina soal Konsumen Pindah ke SPBU Swasta

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 23 Sep 2025 13:38 WIB
SPBU Shell
SPBU Shell. Foto: Danang Sugianto
Jakarta -

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, buka suara soal masyarakat Indonesia yang lebih memilih SPBU swasta seperti Shell dan VIVO ketimbang SPBU Pertamina. Menurut dia, keputusan tersebut merupakan pilihan masing-masing.

Simon tak menampik, konsumsi BBM Pertamina belakangan mengalami penurunan. Kini, pihaknya sedang berjuang keras mengembalikan kepercayaan konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan rendah hati menyampaikan adanya kasus ini kepercayaan masyarakat kepada Pertamina menurun, itu tentu PR besar bagi Pertamina," ujar Simon Aloysius, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (23/9).

"Kita harus kerja keras untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat, dengan tata kelola yang baik dan semakin transparan," tambahnya.

ADVERTISEMENT
Komisaris Utama  PT Sigma Niaga Gas Kamaluddin Hasyim,  Executive Vice President Retail Shell IstvΓ‘n KapitΓ‘ny dan Perwakilan Otoritas Bandara Wilayah I Marthinus Hutasoit secara simbolis melakukan pengisian bahan bakar Shell ke salah satu kendaraan di SPBU Shell di kawasan bisnis Soewarna Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang, Kamis (19/4/2018). SPBU Shell di Kawasan Bisnis Soewarna, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang resmi beroperasi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas di salah satu gerbang perekonomian di Indonesia. Grandyos Zafna/detikcom-. SPBU Shell di kawasan bandara Soekarno Hatta ini diresmikan untuk menjawan=b kebutuhan dan memberikan kemudahan akses bagi para pelanggan untuk mengisi bahan bakar.-.SPBU Shell. Foto: Grandyos Zafna

Simon mengaku, pihaknya tak bisa melarang konsumen yang lebih memilih SPBU Swasta ketimbang Pertamina. Menurutnya, itu merupakan pilihan masing-masing.

"Sebagian masyarakat ada juga yang beralih ke SPBU swasta, itu adalah pilihan masyarakat dan kami tentunya tidak melarang," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Simon juga bicara soal keputusan SPBU swasta membeli BBM mentah atau base fuel dari Pertamina. Dia menegaskan, tak ada monopoli atas kesepakatan tersebut. Sebab, pemerintah sudah memberikan kuota impor hingga 110% dibandingkan tahun 2024.

Ilustrasi Pengisian Bensin di SPBU PertaminaIlustrasi Pengisian Bensin di SPBU Pertamina Foto: Pertamina

Simon juga menjelaskan, impor satu pintu melalui Pertamina merupakan hal yang keliru. Seluruh badan usaha penyedia BBM bisa melakukan impor dengan kuota yang ditentukan di awal tahun.

"Kebijakan itu sesuai seperti sebelumnya melalui badan usaha masing-masing, kecuali penambahan. Jadi tadi untuk penambahan sampai akhir tahun ini itu adalah penambahan dari alokasi yang sudah diberikan," kata Simon.

"Nah untuk penambahan memang saran dari Kementerian untuk dikolaborasikan dengan Pertamina," sambungnya.

Mekanismenya, Pertamina akan mengimpor BBM berupa base fuel yang akan diberikan kepada penyedia BBM swasta untuk diolah dengan spesifikasi produk masing-masing.

"Base fuel ini nanti akan diracik atau ditambah aditif sesuai resep atau rahasia dapur masing-masing badan usaha," kata dia.




(sfn/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads