Konsumen Komplain Beli NMax Turbo Tak Dapat Jaket, Yamaha Jawab Begini

Pekan lalu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menggelar seremoni penyerahan unit NMax 'Turbo' Tech Max Ultimate ke 50 konsumen pertama di kawasan Jabodetabek. Menariknya, pada acara tersebut, ada konsumen bernama Anita yang melakukan komplain terbuka.

Anita yang berasal dari Jakarta mengeluh, kenapa dia tak mendapat jaket khusus dalam paket pembelian Yamaha NMax 'Turbo' varian tertinggi. Dia juga heran, mengapa helmnya cenderung standar dan sama seperti model-model lain yang harganya jauh lebih murah.

"Mau komplain saja, ini kan yang saya beli motor tipe tertinggi (NMax Turbo Tech Max Ultimate), kenapa helmnya kok sama dengan tipe-tipe lain dan kenapa saya nggak dapat jaket juga?" ujar Anita saat seremoni penyerahan unit kendaraan di Cipete, Jakarta Selatan, akhir pekan kemarin.

Anita merupakan salah satu dari 50 konsumen pertama Yamaha NMax 'Turbu' Tech Max Ultimate di Indonesia. Dia mulanya berharap, dengan membeli varian tertinggi, produsen akan memberinya paket pembelian khusus seperti helm premium dan jaket.

Menanggapi keluhan Anita, Andreas Tjahjadi selaku Chief Yamaha DDS Jakarta menjelaskan, pihaknya memang tak menyediakan jaket untuk pembelian motor baru. Sementara untuk helm memang sudah ada ketentuannya.

"Kalau untuk produk kita ada standarnya, kalau lain-lainnya buat bantu-bantu toko aftermarket lain kali, ya," ujar Andreas saat ditemui di lokasi dan waktu yang sama.

"Kalau jaket, mungkin adanya jaket dealer. Kalau motor mungkin nggak ada. Standarnya memang helm dan tools aja," tambahnya.

Sebagai catatan, dalam paket pembelian motor baru konsumen hanya mendapat kunci utama, kunci cadangan, kunci-kuncian (tools), buku manual, buku garansi-servis, kupon servis gratis, dan helm tanpa jaket.

Menurut Andreas, sekalipun dikasih jaket dalam paket pembelian motor, konsumen umumnya tak mau pakai. Sebab, mereka biasanya punya jaket sendiri yang secara tampilan sesuai dengan seleranya.

"Pada praktiknya kalau kita lihat jaket ada rebranding nama dealer, bukan brand. Ujung-ujungnya, konsumen dikasih juga nggak dipakai. Mereka punya seleranya sendiri," kata Andreas.