Yamaha Tegaskan Temuan Skandal di Jepang Tak Berdampak ke Indonesia

Yamaha Tegaskan Temuan Skandal di Jepang Tak Berdampak ke Indonesia

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 06 Jun 2024 09:31 WIB
Test Drive Yamaha Tmax
Yamaha TMAX (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Yamaha Motor Co., Ltd. di Jepang mengakui telah melakukan penyimpangan prosedur dalam pengujian sepeda motor. Namun, kasus ini ditegaskan tidak berkaitan dengan Yamaha di Indonesia.

Di Jepang, Yamaha menerima permintaan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang untuk menyelidiki dugaan adanya pelanggaran. Yamaha diminta untuk melakukan penyelidikan internal apakah ada aktivitas penipuan dalam permohonan persetujuan jenis kendaraan.

"Akibatnya, ditemukan kasus-kasus yang tidak sesuai dalam dua uji sertifikasi, dan kami melaporkan rincian dan tindakan di masa depan kepada Kementerian pada tanggal 31 Mei. Kami menangani kasus yang tidak pantas ini dengan serius dan sangat menyesalinya. Kami dengan tulus meminta maaf karena telah merusak kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, pihak terkait lainnya, dan pemangku kepentingan lain di sekitar perusahaan kami. Selain itu, kami telah menguji ulang kendaraan yang saat ini ditangguhkan pengirimannya serta kendaraan yang telah dikirim di masa lalu setelah laporan kasus yang tidak sesuai, dan memastikan bahwa tidak akan ada masalah dalam penggunaan sebenarnya," tulis Yamaha dalam siaran persnya, dikutip Selasa (4/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama terkait pengujian kebisingan. Dalam pengujian kebisingan ini ditemukan bahwa knalpot (muffler) yang terbuat dari bahan peredam suara glass wool dikondisikan agar berada dalam kondisi normal untuk penggunaan di jalan raya. Pada saat proses pengkondisian itu, penanggung jawab uji sertifikasi menggunakan bahan peredam suara glass wool selain yang ditentukan, karena alat uji meleleh akibat panas pada saat proses pengkondisian.

Penguji sertifikasi secara keliru menentukan bahwa boleh saja mengubah keluaran mesin untuk menghindari melelehnya peralatan uji, selama hal itu tidak mempengaruhi daya tahan dan kerusakan bahan glass woolserta memenuhi kondisi pengujian, seperti tekanan gas buang , durasi, dan jumlah siklus pengujian. Dalam penyimpangan ini, motor yang terdampak adalah Yamaha YZF-R1.

ADVERTISEMENT

Masalah kedua adalah penyimpangan pada uji tekanan suara klakson. Saat mengajukan permohonan jenis kendaraan, nomor sasis kendaraan selain yang dilakukan pengujian dicantumkan pada dokumen permohonan. Karena kesalahpahaman aturan, penanggung jawab permohonan tidak menyerahkan tabel alokasi dan menyerahkan dokumen permohonan dengan nomor sasis kendaraan selain yang diuji. Dalam kasus ini, motor yang terdampak adalah Yamaha YZF-R3 dan Yamaha TMAX.

Diketahui, beberapa motor tersebut juga dijual di Indonesia. Namun, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menegaskan, kasus di Jepang tidak berkaitan dengan Indonesia.

"Tidak ada dampak untuk model yang dijual di Indonesia, karena hal ini terkait dengan uji sertifikasi kendaraan yang dilakukan di Jepang dan tidak mempengaruhi sertifikasi di luar Jepang. Keamanan terhadap penggunaan produk juga sudah dipastikan, sehingga tidak ada masalah dalam hal penggunaan produk," kata Asst. General Manager Marketing & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro kepada detikOto.




(rgr/din)

Hide Ads