Pemerintah Jepang masih melakukan investigasi buntut temuan skandal uji sertifikasi sejumlah pabrikan. Kini giliran kantor pusat Yamaha digeledah.
Sehari setelah mendatangi kantor Toyota, pemerintah Jepang lanjut menggeledah kantor pusat Yamaha di perfektur Shizuoka. Kedatangan itu untuk melakukan investigasi lanjutan terkait dengan temuan penyimpangan uji sertifikasi yang dilakukan oleh lima pabrikan ternama Jepang, demikian diberitakan Kyodo News.
Yamaha salah satu yang ditemukan melakukan pengujian tak sesuai prosedur. Yamaha mengakui melakukan uji kebisingan untuk sepeda motornya di bawah kondisi yang tidak semestinya dan melaporkan data yang dipalsukan dalam pengujian lain, yang membuat kementerian tersebut memerintahkan penghentian pengiriman sepeda motor YZF-R1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrikan berlogo garpu tala itu menerima perintah dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang untuk menyelidiki apakah ada aktivitas penipuan dalam permohonan persetujuan jenis kendaraan. Yamaha diminta untuk melakukan penyelidikan internal.
Pertama terkait pengujian kebisingan. Dalam pengujian kebisingan ini ditemukan bahwa knalpot (muffler) yang terbuat dari bahan peredam suara glass wool dikondisikan agar berada dalam kondisi normal untuk penggunaan di jalan raya. Pada saat proses pengkondisian itu, penanggung jawab uji sertifikasi menggunakan bahan peredam suara glass wool selain yang ditentukan, karena alat uji meleleh akibat panas pada saat proses pengkondisian.
Penguji sertifikasi secara keliru menentukan bahwa boleh saja mengubah keluaran mesin untuk menghindari melelehnya peralatan uji, selama hal itu tidak mempengaruhi daya tahan dan kerusakan bahan glass wool serta memenuhi kondisi pengujian, seperti tekanan gas buang , durasi, dan jumlah siklus pengujian.
"Kami telah menguji ulang semua model kendaraan saat ini yang mengalami kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ditentukan dan dipastikan bahwa semuanya memenuhi standar. Kami saat ini telah menangguhkan pengiriman produk yang terkena dampak. Kami akan menyerahkan hasil pengujian ulang kepada otoritas terkait dan berkonsultasi dengan mereka, serta mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu, tidak ada kasus yang terkonfirmasi yang dapat menyebabkan masalah dalam penggunaan sebenarnya untuk kendaraan yang pengirimannya ditangguhkan dan untuk kendaraan yang telah dikirim," tulis Yamaha.
Dalam penyimpangan ini, motor yang terdampak adalah Yamaha YZF-R1.
Masalah kedua adalah penyimpangan pada uji tekanan suara klakson. Saat mengajukan permohonan jenis kendaraan, nomor sasis kendaraan selain yang dilakukan pengujian dicantumkan pada dokumen permohonan. Karena kesalahpahaman aturan, penanggung jawab permohonan tidak menyerahkan tabel alokasi dan menyerahkan dokumen permohonan dengan nomor sasis kendaraan selain yang diuji.
"Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait mengenai produk yang terkena dampak. Kami juga memahami bahwa tidak ada masalah dengan penggunaan sebenarnya dari kendaraan yang terkena dampak," sebut Yamaha.
Atas temuan-temuan itu, pemerintah Jepang belum memutuskan apa perlu dilakukan recall terhadap model terkait. Pemeriksaan secara menyeluruh ke beberapa perusahaan juga akan terus dilakukan mengingat skandal sertifikasi ini juga melibatkan Toyota, Honda, Suzuki, dan Mazda.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah