Skandal Pengujian Mobil Jepang Merembet ke Suzuki, Jarak Pengereman Dipalsukan

Skandal Pengujian Mobil Jepang Merembet ke Suzuki, Jarak Pengereman Dipalsukan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 05 Jun 2024 07:53 WIB
Logo Suzuki Mobil.
Foto: Suzuki
Jakarta -

Menyusul temuan skandal pengujian kendaraan di grup Toyota, Pemerintah Jepang juga meminta Suzuki Motor Corporation untuk melakukan penyelidikan apakah ada tindakan penipuan dalam permohonan persetujuan tipe. Suzuki mengungkapkan, ada temuan satu kasus pada 2014.

Dikutip dari siaran pers Suzuki, menyusul permintaan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang, Suzuki melakukan penyelidikan pencarian fakta. Ditemukan ada kasus penipuan yang melibatkan model Suzuki Alto Cargo pada tahun 2014.

"Dalam 'Catatan Uji dan Hasil Sistem Pengereman Truk dan Bus' yang diserahkan pada saat pengajuan tipe Alto cargo (non-ABS) pada bulan September 2014, jarak henti dalam pengujian fade test (tes untuk mengukur jarak berhenti ketika rem diinjak berulang kali dan rem menjadi panas) tercatat lebih pendek daripada jarak berhenti yang diukur dalam pengujian sebenarnya," sebut Suzuki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam uji sertifikasi internal, tekanan rem lemah, jauh di bawah nilai yang ditentukan. Hal ini menghasilkan jarak berhenti yang tidak memenuhi persyaratan hukum.

Namun dikatakan, tidak ada waktu untuk melakukan pengujian ulang sebelum batas waktu penyampaian laporan hasil pengujian. Suzuki yakin bahwa seseorang yang terlibat dalam pengujian menulis jarak pengereman tidak sesuai dengan hasil pengujian.

ADVERTISEMENT

"Saat ini, pengujian sertifikasi internal dilakukan oleh departemen sertifikasi hukum, yang merupakan organisasi independen dari departemen desain dan pengembangan, dan hasil pengujian serta laporan ditinjau di hadapan departemen tersebut, untuk mencegah tindakan penipuan," katanya.

Pengujian ulang dilakukan pada tanggal 18 Mei 2024, di hadapan departemen sertifikasi regulasi. Dipastikan bahwa persyaratan peraturan untuk uji fade test telah dipenuhi.

"Mengenai dampak terhadap model lain, setelah meninjau dan memverifikasi hasil pengujian dan laporan kinerja semua model yang dikembangkan sejak tahun 2014, dipastikan bahwa satu-satunya model yang mengalami penyimpangan ini adalah model Alto cargo," pungkasnya.




(rgr/din)

Hide Ads