Yaris Cross menjadi salah satu model yang terdampak dari skandal uji sertifikasi Toyota di Jepang. Sementara Yaris Cross di Indonesia dipastikan tidak berdampak apa-apa.
Kementerian Darat, Infrastuktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) menemukan adanya penyimpangan sertifikasi tes keselamatan yang dilakukan oleh sejumlah produsen, salah satunya Toyota. Dalam pengakuannya, Chairman Toyota, Akio Toyoda, mengatakan bahwa pihaknya melakukan tes dengan metode berbeda dari standar yang ditentukan otoritas Jepang. Toyota juga sudah melaporkan hal ini ke kementerian pada 31 Mei.
"Inti dari masalah ini adalah bahwa kendaraan diproduksi dan dijual secara massal tanpa melalui proses sertifikasi yang sesuai," ungkap Akio dalam konferensi pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada tujuh model yang terdampak dalam kasus ini. Yaris Cross termasuk satu di antaranya. Perlu diketahui, Yaris Cross yang terdampak merupakan versi Jepang untuk pengujian tahun 2020.
Sebuah tes dilakukan untuk mengetahui dampak yang disebabkan pada kursi belakang saat ada sebuah koper ditempatkan di bagasi dalam kendaraan bergerak ketika terjadi tabrakan. Setelah regulasi berubah, ada persyaratan tambahan untuk blok bagasi. Namun Toyota menggunakan blok bagasi lama dan diajukan untuk memperoleh sertifikasi. Harusnya ada pengujian ulang dengan menggunakan blok baru dan data diserahkan ke pemerintah.
Yaris Cross tidak hanya dijual di Jepang. Di Indonesia, ada juga Yaris Cross yang lahir dari pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang. Meski begitu, Yaris Cross buatan Indonesia itu tidak ikut terdampak dari temuan skandal uji keselamatan tersebut.
![]() |
![]() |
"Ini berbeda model & tempat produksi walaupun namanya sama," ungkap Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy saat dikonfirmasi detikOto, Senin (3/6/2024).
Untuk itu masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan isu tersebut dan masih bisa menggunakan mobil dengan aman. Sebagai informasi, Yaris Cross di Jepang dan di Indonesia memang berbeda dari sisi tampilan maupun performa. Yaris Cross di Jepang sudah mengadopsi platform TNGA (GA-B) sedangkan Yaris Cross di Indonesia mengusung platform DNGA.
Kemudian mesinnya, di Jepang, Toyota Yaris Cross dibekali jantung mesin bensin 1.5 liter Dynamic Force Engine berkode M15A-FKS dengan transmisi direct shift CVT, ada pula yang versi hybrid dengan sistem Toyota Hybrid System II. Versi mesin bensin ditawarkan opsi penggerak roda depan (FWD) dan 4WD. Sementara versi hybrid juga hadir dengan opsi FWD dan E-Four atau electric four wheel drive.
Sedangkan di Indonesia ditawarkan bensin 1.5 liter berkode 2NR-VE dengan figur tenaga 78 kW dan torsi 138 Nm. Pada varian bensin ini ditawarkan dengan pilihan transmisi manual dan CVT. Sedangkan Yaris Cross teknologi hybrid berkode 2NR-VEX yang bisa memuntahkan tenaga 67 kW dan torsi 121 Nm dengan tambahan baterai lithium ion di mana motor listriknya berdaya 59 kW dan torsi 141 Nm. Khusus varian hybrid hanya tersedia transmisi CVT.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah