Alasan Yamaha Lexi 125 Disuntik Mati, Lalu Ganti Mesin 155 cc

Alasan Yamaha Lexi 125 Disuntik Mati, Lalu Ganti Mesin 155 cc

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 14 Jan 2024 07:27 WIB
Yamaha Lexi LX 155
Yamaha Lexi LX 155 Foto: Ridwan Arifin
Jakarta -

Yamaha menyetop produksi Lexi 125 cc. Model tersebut lalu diganti dengan kapasitas mesin setara Nmax dan Aerox.

Sejak diperkenalkan pada 2018, Yamaha Lexi hadir sebagai pembeda di antara Maxi Series. Motor itu punya dek. Sedangkan Nmax dan Aerox punya tangki depan sehingga deknya berundak. Penampilan Lexi dari versi sebelumnya ini masih dipertahankan oleh Yamaha.

Memasuki tahun kelima, Yamaha Nmax dan Aerox sudah mendapat penyegaran besar-besaran. Cuma Lexi saja yang tidak kunjung mendapat pembaharuan. Barulah di awal tahun 2024, Lexi dipoles dengan tampilan lebih segar, plus memakai mesin 155 cc. Apa alasan Yamaha mengganti mesin Lexi dengan performa yang setara Nmax dan Aerox?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yamaha selalu mendengar suara konsumen, setelah meluncurkan 125 (cc), model itu mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia. Bagaimanapun menurut masukan konsumen, banyak orang Indonesia ingin mendapatkan power yang lebih besar," ujar Marketing Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Hiroshi Takeyama saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Lebih lanjut, Presiden Direktur dan CEO Dyonisius Beti menjelaskan, Lexi yang masuk dalam jajaran Maxi Series diminta konsumen untuk naik kelas. Permintaan itu dikabulkan, praktis Lexi sekarang keluar dari portofolio Yamaha di kelas 125 cc dengan mesin blue core.

ADVERTISEMENT

"Satu karena dia (Lexi) masuk dalam kategori Maxi, dan body size lebih besar, dan konsumen itu mengharapkan kelasnya lebih tinggi. Sedangkan di 125 cc, Yamaha sudah memiliki berbagai model blue core seperti Mio, Gear, Freego, Fazzio dan sebagainya. Jadi ini naik kelas," jelas Dyon dalam kesempatan yang sama.

Kiprah Lexi 125 yang bisa bersaing dengan Vario 125 itu akhirnya tamat. PT YIMM memutuskan untuk menyuntik mati mesin 125 cc pada Lexi, lalu melanjutkannya dengan mesin 155 cc.

"125 cc Lexi lama, dengan keluarnya 155, otomatis (Lexi 125) discontinue, dan dilanjutkan model baru," tambah Dyon.

Mesin terbaru pada Lexi LX 155 menghasilkan tenaga maksimum sebesar 11.3 kW (15,1 hp) di 8.000 rpm dan torsi maksimum sebesar 14.2 Nm pada 6500 rpm. Selain itu, mesin Lexi LX 155 juga telah berteknologi VVA (Variable Valve Actuation), SOHC, 4 valve dan liquid cooled.

Sebagai pembanding, Aerox mencapai 11,3 kW (15,1 hp) di 8.000 rpm dengan torsi maksimal 13,9 Nm pada 6.500 rpm. Pun di atas kertas performanya sama dengan Nmax.

Hanya saja dengan mesin yang sama tapi bobot Lexi paling ringan di antara model Maxi Series yang lain. Yamaha Nmax punya bobot isi; 130 kg (Standar dan Connected Version) dan 132 kg (Connected/ABS Version), lalu Aerox; 125 kg (ABS) dan 122 kg (Standard Version), dan Lexi LX; 116 kg (Standar), 117 kg (S Version) dan 118 kg (Connected/ABS).

Soal harga, Lexi ditawarkan dalam tiga varian. Berikut daftarnya:

  • Lexi LX 155 Connected ABS dengan wama Magma Black dijual Rp. 29.900.000 (harga rekomendasi OTR Jakarta)
  • Lexi LX 155 S version dengan wara Magma Black, Elixir Dark Silver dan Matte Red dibanderol harga Rp 26.850.000
  • Lexi LX 155 Standar dengan warna Metallic Black, Matte Grey dan Metallic Red dijual Rp. 25.350.000.



(riar/lua)

Hide Ads