Yamaha WR155R coba merebut segmen pasar motor trail di kelas 150 cc. Tapi satu keresahan yang timbul ialah jangkungnya WR155R terhadap tinggi rata-rata orang Indonesia.
"Salah satu keraguan konsumen terhadap WR (155R) adalah posisinya yang tinggi. Untuk tinggi orang Indonesia, motor ini ketinggian," ujar Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di Medan, Sumatera Utara, Kamis (25/5/2023) malam.
Tim redaksi detikcom pernah menjajal WR155R, dengan tinggi badan 168 cm merasa 'terintimidasi' dengan tampilan jangkung WR155R. Di atas kertas, WR155R punya spek panjang x lebar x tinggi, 2.145 x 840 x 1.200 mm, dengan tinggi tempat duduk 880 mm, jarak terendah ke tanah 245 mm.
Posisi riding WR155R yang membuat 'jinjit balet' penggunanya bisa diakali dengan menyetel preload sokbreker belakang supaya lebih rendah. Selain itu memang perlu adaptasi, berdasar pengalaman, telapak kaki sempurna ke tanah bila salah satu kaki menggantung di footstep.
Yamaha menjawab keresahan itu dengan mengeluarkan paket lowering kit dan low down seat untuk WR155R. Dengan part tambahan itu orang-orang Indonesia yang tubuhnya di bawah 168 cm bisa lebih pede membawa WR155R, sebab ground cleareance-nya makin rendah.
"Kalau (ketinggian WR155R) standarnya tinggi. Dia bisa beli opsional part-nya itu lowering kit, dan low down seat," ujar Anton.
Dengan menggunakan low down seat atau jok WR155R, maka tinggi berkurang dari aslinya sekitar 1 inci (2,54 cm). Part tersebut dijual Rp 328.500.
Bagi tinggi badan 160 cm, WR155R bisa diakomodir lebih baik jika ditambah part lowering kit. Perangkat yang berfungsi untuk menurunkan posisi shockbreaker belakang itu bisa menurunkan ground clearance antara 50-60 mm. Yamaha menjual harga komponen itu dijual Rp 485 ribu.
Simak Video "Viral Pencurian Motor Trail di Depok, Pelaku Tinggalkan Gorengan di TKP"
(riar/dry)