Bos Yamaha Akui Ducati-KTM Mulai Berkembang, Dulunya Juga Kesulitan

Bos Yamaha Akui Ducati-KTM Mulai Berkembang, Dulunya Juga Kesulitan

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 25 Mei 2023 11:16 WIB
LAGOA, ALGARVE, PORTUGAL - MARCH 26: Fabio Quartararo of France and Monster Energy Yamaha MotoGP, Miguel Oliveira of Portugal and CryptoDATA RNF MotoGP Team, Luca Marini of Italy and Mooney VR46 Racing Team leads the field during the MotoGP Of Portugal - Race at Autodromo do Algarve on March 26, 2023 in Lagoa, Algarve, Portugal. (Photo by Joao Rico/DeFodi Images via Getty Images)
Yamaha tidak menampik bahwa rivalnya berkembang dengan pesat. Foto: DeFodi Images via Getty Images/DeFodi Images
Jakarta -

Penampilan Yamaha dalam lima seri perdana MotoGP musim 2023 terlihat masih melempem. Performa buruk Yamaha itu pun dikeluhkan oleh pebalapnya Fabio Quartararo.

Sudah lima seri MotoGP musim 2023 bergulir. Dari 10 balapan yang digelar, Yamaha belum juga berhasil mengantar pebalapnya berdiri di podium teratas. Hasil paling bagus ditorehkan Fabio Quartararo di MotoGP Amerika dengan finis ketiga. Sementara di Sprint Race, hasil paling bagus diraih Franco Morbidelli di tempat keempat.

Situasi ini dikeluhkan oleh Quartararo. Meski ada peningkatan dari performa mesin, namun itu tidak cukup menjadi modal untuk bertarung dengan para rivalnya. Beragam perangkat baru yang digunakan pun menurutnya berakhir sia-sia. Sasis baru, knalpot, hingga aerodinasmis tidak berfungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya kami mendapat lebih banyak tenaga tetapi kami kehilangan lebih banyak saat berkendara," katanya belum lama ini.

Soal melempemnya performa motor, manajer tim Yamaha Lin Jarvis memiliki pandangannya tersendiri. Menurut Jarvis, ada beberapa permasalahan yang memang tengah dialami oleh Yamaha. Tapi yang jelas masalah itu bukan pada mesinnya.

ADVERTISEMENT

"Pada tahun 2022 makin jelas kalau kami butuh perubahan dari sisi performa mesin. Menurut saya, mesin bukanlah masalah utama kami tahun ini. Kami masih bisa kompetitif soal mesin. Tapi karena terlalu fokus di mesin, kami belum sempat memperbaiki sasis dan aerodinamis. Tapi kami melihat bahwa kompetitor justru mulai ada peningkatan. Jadi, saat kami menyelesaikan satu masalah, tapi di area lain kami kalah," kata Jarvis dikutip Speedweek.

Bila diperhatikan, performa pabrikan-pabrikan Eropa memang terlihat lebih cemerlang di musim ini. Tak cuma Yamaha, performa Honda juga terlihat masih belum optimal. Pun di posisi konstruktor, Honda dan Yamaha berada di posisi dua terbawah. Sementara tiga teratas didominasi pabrikan Eropa.

Ducati saat ini mengisi puncak dengan torehan 174 poin, diikuti KTM 103 poin, Aprilia 80 poin, Honda 74 poin, dan Yamaha 58 poin. Meroketnya Ducati juga didukung oleh delapan pebalap yang bertarung di lintasan. Sementara untuk Yamaha, hanya diwakili dua pebalap. Di sisi lain, Jarvis tak menampik bahwa rivalnya memang melakukan peningkatan dengan cepat.

"Kompetitor kami mulai terlihat meningkat. Tiga tahun lalu, Ducati masih kesulitan lewat di tikungan dengan cepat saat jalurnya menanjak. Itu juga dialami oleh KTM. Tapi pabrikan Austria itu membuat perubahan besar sejak tes musim dingin. Mereka memiliki mesin yang kuat, dan sekarang sasis serta aerodinamisnya bekerja sangat baik. Untuk bisa ke situ, mereka telah meningkatkan gaya berkendara," tambah Jarvis.




(dry/rgr)

Hide Ads