Lorenzo Dipecat Yamaha Jadi Test Rider: Itulah Kesalahannya

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - FEBRUARY 09: Jorge Lorenzo of Spain and Monster Energy Yamaha MotoGP Team (R) speaks in box with Silvano Galbusera of Italy during the MotoGP Pre-Season Tests at Sepang Circuit on February 09, 2020 in Kuala Lumpur, Malaysia. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images) — Jorge Lorenzo saat jadi test rider Yamaha Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Jakarta -

Jorge Lorenzo belum lupa betul drama yang melibatkan dirinya sebagai test rider Yamaha. Lorenzo pernah menjadi pebalap penguji Yamaha pada 2020 lalu tapi tak bertahan lama.

Seiring perjalanan waktu, kala Lorenzo mengemban tugas sebagai test rider Yamaha. Pabrikan garpu tala nampaknya kurang puas dengan kontribusi X-Fuera. Lorenzo cuma dua kali melakukan tes, yakni di MotoGP Malaysia dan MotoGP Portugal.

Meski kurangnya pengujian motor YZR-M1 tetap berdampak pada hasil. Franco Morbidelli yang bisa finis runner up klasemen MotoGP 2020, untuk motor setahun lebih tua. Sedangkan Maverick Vinales, pebalap utama pabrikan cuma menyelesaikan balapan di posisi enam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini Jorge Lorenzo angkat suara soal performa Yamaha yang tertatih-tatih di awal musim 2023. Dari empat race, Yamaha baru sekali menembus podium atas nama Fabio Quartararo. Itu pun El Diablo finis ketiga pada MotoGP Amerika Serikat 2023.

X-Fuera menilai Yamaha semakin tersesat sejak memecat dirinya. Peran Lorenzo sebagai test rider diambil alih oleh Cal Crutchlow.

"Yamaha pasti tidak menyukai keputusan saya dan itulah mengapa mereka tidak menginginkan saya sebagai test rider, meskipun saya pikir itu adalah sebuah kesalahan," kata Lorenzo dikutip dari Todocircuito, Jumat (19/5/2023).

Lorenzo juga menegaskan punya perasaan yang hebat dengan YZR-M1. Dia tahu persis apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Bahkan Lorenzo pernah menyentil Cal Crutchlow bagaikan menukar emas dengan perunggu. Memang faktanya Crutchlow cuma punya tiga kemenangan sepanjang karier di MotoGP, alih-alih prestasi Jorge Lorenzo yang jauh lebih mentereng dengan tiga titel juara dunia kali kelas primer.

"Mempertahankan saya sebagai test rider mungkin akan menjadi keuntungan, tapi saya menghormati semua keputusan," kata Lorenzo