Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengklaim, saat ini sudah ada 52 merek motor listrik yang menjual kendaraan di Indonesia. Kemenhub memastikan, jumlahnya meningkat pesat sejak tiga-empat tahun terakhir.
Staf Ahli Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi mengatakan, 52 merek motor listrik tersebut telah mengantongi Sertifikat Uji Tipe atau SUT dari Kemenhub. Budi memastikan, jumlah tersebut naik pesat dibandingkan 2019 yang hanya sembilan merek.
"Pasar motor listrik di Indonesia tumbuh pesat. Saya ingat, pada 2019 lalu, merek motor listrik itu cuma ada sembilan, misalnya seperti Viar, Selis dan United. Tapi saat ini yang sudah menjual motor listrik dan terdaftar di Kemenhub ada 52 merek," ujar Budi, dikutip Kamis (9/3).
"Itu yang sudah punya SUT di Kemenhub ya, artinya sudah memproduksi dan menjual kendaraan listrik (di Indonesia)," tambahnya.
![]() |
Joko Kusnanto selaku Kasie Sertifikasi Kendaraan Umum Direktorat Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub membenarkan, sudah ada 52 merek motor listrik di Indonsia. Sementara motor yang sudah lolos uji tipe ada 115 model.
"Dari 52 APM yang lolos, termasuk uji tipe merek Jepang. Merek Jepang itu belum launching. Mungkin kalau masalah tipenya apa, dari merek-merek tersebut ya. Tapi sudah ada memang, (SUT-nya) sudah mengajukan," ungkap Joko di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Motor Listrik Masih Minim Peminat di Indonesia
![]() |
Lebih jauh, Budi Setiyadi yang juga menjabat sebagai Ketua AISMOLI memastikan, penjualan motor listrik di Indonesia masih jauh dari kata mengesankan. Karuan saja, sejak 2019 hingga 2022, kendaraan nonemisi tersebut hanya laku 30 ribuan unit. Padahal, di periode yang sama, motor bensin telah terjual puluhan juta unit.
"Dari mulai 2019 sampai 2022 itu sekitar 30.800-an unit motor listrik (yang terjual di Indonesia). Memang dibandingkan motor ICE, itu sangat jauh sekali. Hanya beberapa persen saja. Karena kan yang ICE itu sampai puluhan jutaan selama tiga tahun," urainya.
"Kita sudah punya target apa yang menjadi keinginan pemerintah akan kita coba wujudkan. Kalau untuk tataran regulasi sudah bagus, tapi kalau pada tataran produksi, ada beberapa hambatan yang dialami teman-teman sekalian," kata Budi menambahkan.
Simak Video "RI Pamer Soal Digitalisasi Pelabuhan saat Sidang IMO di London"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Bea Balik Nama Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Mau Dihapus, Kapan Dimulai?
Tanpa Ampun! Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Pengendara 'Pelat Dewa'
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya