Polytron yang biasa menjual peralatan elektronik kini menawarkan motor listrik. Uniknya, motor listrik Polytron dijual tanpa baterai, di mana baterainya menggunakan sistem sewa per bulan.
Motor listrik terbaru Polytron ialah Fox-R, dijual dengan harga promo Rp 16,5 juta (off the road) di Indonesia Motorcycle Show 2022 di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
Tekno Wibowo selaku Commercial Director Polytron menjelaskan motor listrik tersebut dijual menggunakan skema sewa baterai.
"Mekanismenya, beli motornya yang Rp 16,5 juta itu, nanti tinggal tanda tangan saya mau kontrak berapa tahun misalnya 3 tahun berarti nanti setiap bulan bayar Rp 250 ribu, segala risiko sudah ada di kita semua," kata Tekno saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
"Garansi (baterai) misalnya setahun baterai sudah rusak kita ganti baru atau performanya turun kita juga ganti baru, setelah 3 tahun terserah mau sewa lagi atau tidak, kalau tidak diteruskan ya tidak bisa dipakai motornya kan baterainya ditarik," kata Tekno.
Tekno menjelaskan skema pembelian dengan sewa baterai dirasa lebih menguntungkan dari segi harga jual ke konsumen. Sebab menurutnya harga baterai masih terlampai tinggi.
"Kita pikir ini sebagai solusi yang terbaik, keuntungan pertama harga motor listrik yang kita jual jadi lebih terjangkau, misalnya Evo itu harga otr Rp 28 juta, kalau ini Rp 16,5 juta let's say nanti kalau ada tambahan biaya BBN atau sebagainya paling nambah RP 1,5 juta, kan jadi Rp 18 juta udah ada selisih Rp 10 juta jadi konsumen belinya lebih murah kan," ujar Tekno.
"Kedua konsumen tidak perlu khawatir kalau baterai rusak, cacat, dan sebagainya karena garansi dari pabrik hanya setahun kalau lewat setahun bagaimana? Beli lagi, keluar duit lagi puluhan juta," sambung dia.
"Kalau tidak pakai sistem sewa baterai harga motor dengan baterainya itu bisa sampai RP 35 jutaan, itu memang tantangannya," jelas Tekno.
Terakhir, Tekno mengatakan Polytron mengatakan sudah pernah menjual motor listrik sepaket dengan baterai namun masih banyak konsumen meragukan.
"Pengalaman kita jualan yang Evo pertama itu konsumen ingin beli hanya mereka itu ragu-ragu karena setahun lagi kalau baterainya rusak bagaimana, garansi sudah habis, atau misalnya bukan rusak tetapi karena pemakaian lama-lama deteriorasi, kayak hp pertama kali dicas seminggu mungkin bisa jalan tetapi setelah dipakai mungkin sehari saja sudah habis," kata Tekno.
"Sehingga mereka berpikir kalau mesti beli baterainya lag ikan mahal, baterai itu bisa belasan juta karena kita pakai jenis lithium-ion bukan yang baterai kering biasa," jelas dia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah