Iritnya Narik Ojol Pakai Motor Listrik, Rp 100 Ribu Bisa Dapat 600 Km

Iritnya Narik Ojol Pakai Motor Listrik, Rp 100 Ribu Bisa Dapat 600 Km

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 09 Sep 2022 06:49 WIB
Ojek online mengendarai motor listrik
Ojol mengendarai motor listrik Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto
Jakarta -

Terus meningkatnya harga jual bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia membuat pilihan kendaraan listrik semakin seksi nih detikers. Wajar sih, karena pemerintah juga masih memberikan subsidi listrik dengan memberikan diskon tarif listrik bagi yang memiliki kendaraan listrik. Rupanya hal ini juga berlaku bagi para ojol (Ojek Online) yang mengendarai motor listrik.

Bahkan tercatat sejak beberapa bulan terakhir, populasi driver ojek online (ojol) yang menggunakan motor listrik terus bertambah di Indonesia. Tapi berapa sih berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pengisian baterai para ojol ini setiap harinya? Benarkah lebih irit dari motor bensin usai kenaikan harga BBM?

Salah seorang driver ojol yang sudah lama menggunakan motor listrik Smoot Tempur, Muhammad Sadeli, mengaku, semenjak memakai tunggangan non emisi tersebut, pengeluaran hariannya sedikit lebih berkurang. Hanya saja, saat ditanya perbandingannya, dia tak bisa mengurai lebih detail.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motor ini kalau baterainya habis, enggak perlu dicas, tinggal tuker aja di swap station terdekat. Biayanya sekitar Rp 20 ribu buat jarak 100 kilometer. Kalau isinya lebih banyak, ada potongan harga. Jadi lumayan irit lah," ujar Sadeli saat ditemui detikOto di kawasan Jakarta Timur, baru-baru ini.

Ojek online mengendarai motor listrikOjek online mengendarai motor listrik Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

Sadeli menjelaskan, dalam sehari dia bisa menghabiskan biaya Rp 100 ribu untuk mengganti baterai. Namun, melihat jauhnya jarak yang ditempuh, dia merasa itu tetap lebih murah dibandingkan motor bensin.

ADVERTISEMENT

"Rp 100 ribu itu harusnya untuk 500 kilometer, tapi karena ada bonus jadi bisa 600 kilometer lah," terangnya.

Meski secara hitung-hitungan lebih irit, namun dia menjelaskan, motor listrik yang digunakannya bukan milik pribadi, melainkan sewa. Sementara tarifnya Rp 50 ribu sehari dengan kontrak minimal sebulan.

"Itu (biaya sewa motor) yang agak bikin pengeluaran bertambah. Tapi kalau misal ini motor sendiri dan kita cuma nanggung biaya baterai, menurut saya tetep lebih irit," ungkapnya.

Lebih jauh, Sadeli menuturkan, saat ini hampir seluruh driver ojol memang diarahkan menggunakan motor listrik. Jika tak bisa beli, maka disarankan menyewa sepertinya.

"Nah, biasanya di aplikasi muncul notif untuk ganti motor (dari bensin) ke listrik. Misal mau sewa, bisa dari aplikasi atau ke driver ojol lain yang udah pakai motor listrik buat diarahin ke penyedia motornya," kata Sadeli.




(lth/din)

Hide Ads